KOMPAS.com - Timnas Indonesia menatap leg kedua final Piala AFF 2020 dengan tantangan berat. Kekalahan telak 0-4 pada leg pertama membuat peluang tim Garuda merengkuh gelar juara tipis.
Satu-satunya peluang untuk menjadi juara ialah mengalahkan Thailand dengan agregat gol yang lebih banyak. Sebuah misi yang teramat berat bagi timnas Indonesia, tetapi tidak sepenuhnya mustahil.
Pemain naturalisasi, Greg Nwokolo, melihat dari semua aspek, Indonesia punya keunggulan dari segi fisik.
Akan tetapi, keunggulan fisik ini tidak dibarengi dengan aspek lain sehingga kualitas permainan kedua tim terlihat sangat timpang.
Baca juga: Jawaban Shin Tae-yong soal Masa Depan Latih Timnas Usai Final Piala AFF
Adapun keunggulan utama Thailand, menurut Greg, adalah ketenangan dalam bertindak sehingga skema permainan pun berjalan efektif dan terencana.
Ketenangan ini yang belum dimiliki Indonesia sehingga banyak pergerakan gegabah yang membuat kehilangan bola.
"Pemain Indonesia banyak lari. Begitu mendapatkan bola, satu dua operan, setelah itu bolanya hilang lagi," ujar mantan penyerang timnas Indonesia ini kepada Kompas.com.
Selain itu, pemain Indonesia juga sering memaksakan diri untuk mendorong bola ke depan. Padahal, pemain kadang dalam posisi kurang maksimal untuk melakukan penetrasi langsung.
Akhirnya, bola direbut kembali dan menciptakan momentum lawan untuk melakukan serangan balik.
Baca juga: Thailand Vs Indonesia, Pesan Membara Evan Dimas Tatap Leg 2 Final Piala AFF
Sebagai catatan, empat gol yang bersarang ke gawang Nadeo Argawinata hanya satu yang berawal dari skema main Thailand.
Dua gol berawal dari kesalahan saat menguasai bola dan satu sisanya berawal dari kesalahan di lini depan yang berujung pada counter attack.
"Sepak bola bukan main basket depan saja, main bola itu seperti main catur. Jadi, ada strateginya," ujar pemain yang pernah dua musim merumput di Liga Thailand ini.
"Ketika di depan tidak bisa (buntu), kamu balik, pakai cara lain, arah lain, kamu sabar. Coba lihat Thailand, begitu mereka cetak gol pertama, mereka tidak buru-buru buat cetak gol kedua. Mereka sabar," tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.