Sejauh ini, sudah ada 12 partai yang ditunda dalam dua pekan terakhir sementara musim lalu jumlah penundaan laga tak lebih dari enam pertandingan.
Para manajer juga menginginkan semua klub diperlakukan sama terkait keputusan menunda laga.
Premier League dikatakan tak bisa mengambil keputusan subjektif terkait memberhentikan pertandingan, seperti tercantum di buku manual liga.
Klub-klub sendiri telah menyetujui pada September tahun lalu bahwa izin memberhentikan laga tak akan diberikan apabila tim yang meminta penundaan tersebut mempunyai 14 pemain atau lebih di skuad mereka.
Baca juga: Man City Hajar Leeds 7-0, Guardiola Sebut Skuad The Citizens Brilian
Klub-klub didorong untuk memakai pemain-pemain U21 berpengalaman, yakni mereka yang telah bermain bagi tim utama klub tersebut, atau klub Liga Inggris dan tim asing lain.
Selain itu, para manajer Premier League juga menginginkan skema lima pergantian pemain dan penghapusan laga-laga replay dan pertandingan dua leg di piala-piala domestik.
Sejauh ini, Juergen Klopp, Pep Guardiola, dan Ralf Rangnick menyuarakan dukungannya terhadap skema lima pergantian pemain.
"Lima pergantian pemain diimplementasikan ketika Covid dimulai dan saya pikir itu keputusan tepat untuk menyimpan energi para pemain," ujar Rangnick.
"Terutama, apabila mereka baru saja sembuh dari Covid."
"Hal serupa juga terjadi sekarang. Kita berada di situasi sama seperti satu setengah tahun lalu, jadi saya tak melihat kenapa kita tak bisa seperti waktu itu."
"Setahu saya, Inggris adalah satu-satunya negara di mana hanya boleh dilakukan tiga pergantian pemain."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.