KOMPAS.com - Dari sederet prediksi mengenai laga leg pertama Piala AFF 2020, Singapura melawan Indonesia, Kurnia Sandy menjadi salah satu orang yang mengutarakan Garuda bakal keluar dari laga tanpa kemenangan.
Kiper legendaris Timnas Indonesia tersebut mengutarakan laga berakhir imbang 0-0 atau 1-1 karena kedua tim masih meraba kekuatan masing-masing.
Insting Kurnia Sandy pun terbukti benar, di atas kertas Timnas Indonesia menggunakan skema bermain bertahan dengan menumpuk tiga bek di daerah pertahanannya sendiri.
Pasukan Shin Tae-yong hanya mengandalkan satu penyerang tunggal.
Akan tetapi, pada prakteknya, bek tengah ketiga timnas, Alfeandra Dewangga, kerap menjalankan peran di depan kedua bek tengah.
Meski demikian, dia melihat permainan Indonesia cukup baik. Bahkan, Garuda terlihat cenderung mendominasi dengan mengandalkan dua gelandang tengah berkualitas yang didukung pergerakan flank mumpuni.
Baca juga: 6 Catatan Semifinal Piala AFF 2020, Singapura Vs Indonesia
Gol Witan Sulaeman pada menit ke-28 menjadi bukti apiknya skema serang yang dibuat Tim Garuda.
“Indonesia inisiatif menyerang sejak awal-awal pertandingan. Proses gol sama seperti Irfan Jaya mencetak gol penyeimbang lawan Malaysia,” ujar pelatih kiper Timnas Wanita Indonesia kepada Kompas.com.
Sayang, performa apik ini tidak diikuti dengan konsistensi hingga akhir pertandingan.
Ini juga sesuai dengan prediksi eks kiper Sampdoria Primavera tersebut bahwa konsistensi dan konsentrasi menjadi pembeda pada laga.
Permainan Irfan Jaya dkk mengendur usai turun minum sehingga membuat Singapura mengambil alih kendali pertandingan.
The Lions akhirnya menyamakan kedudukan melalui Ikhsan Fandi pada menit ke-70 yang terjadi akibat pengambilan posisi pemain tak ideal dalam transisi dan juga kegagalan membentuk defensive line nan solid.
“Gol Singapura berawal dari kesalahan passing yang mampu dipotong lawan. Ditambah dengan kelengahan pemain belakang mengantisipasi pergerakan Ikhsan,” ujar kiperkelahiran 24 Agustus 1975 tersebut.
“Sebenarnya, Nadeo sudah mampu blok tapi bola tetap masuk,” imbuhnya.
Gol Singapura cukup memberikan banyak evaluasi kepada tim Garuda.
Kurnia Sandy berpesan kepada Asnawi Mangkualam dkk supaya kembali memperhatikan kualitas permainan tim sendiri.
Sebab, kekalahan ini disebabkan oleh kelengahan baik secara individu maupun tim.
“Kesalahan dan kelengahan para pemain mengakibatkan gol penyeimbang untuk Singapura,” ujar mantan pelatih kiper Madura United tersebut.
“Saya berharap di leg kedua kewaspadaan para pemain perlu ditingkatkan lagi, dan kurangi kesalahan-kesalahan mendasar seperti salah passing di area tengah,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.