Donny Kurniawan selaku Kepala Medis APPI berharap kejadian serupa, yakni pemain meninggal setelah bertanding, tidak lagi terulang di Indonesia.
Baca juga: Demi Pemerataan Kesejahteraan Pesepak Bola, APPI Dorong Pemain Liga 3 Jadi Profesional
“Insiden benturan kepala merupakan kecelakan serius yang rawan menimpa pemain pada saat pertandingan," kata Donny.
"Kejadian yang dialami Taufik Ramsyah kami harapkan dapat menjadi pelajaran berharga bagi seluruh komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan liga, termasuk Federasi, Operator dan juga Perangkat Pertandingan," ujar Donny.
"Mereka semua harus semakin menyadari pentingnya kelengkapan atas standar tenaga dan alat kesehatan di lapangan baik pada saat latihan maupun pertandingan berlangsung.” ucap Donny menambahkan.
Taufik Ramsyah bukan satu-satunya pesepak bola Indonesia yang meninggal dunia setelah mengalami cedera di lapangan.
Baca juga: 5 Pesepak Bola Indonesia yang Meninggal Dunia Usai Bertanding
Tepat pada 15 Oktober 2017, dunia sepak bola Indonesia berduka setelah kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, meninggal dunia.
Choirul Huda meninggal dunia setelah bertabrakan dengan rekan satu timnya, Ramon Rodriguez, pada laga Persela vs Semen Padang.
Dalam tayangan ulang, kaki Ramon Rodriguez terlihat sempat menghantam dada Choirul Huda ketika keduanya hendak mengamankan bola.
Setelah berbenturan, Choirul Huda langsung terkapar di tengah lapangan tak sadarkan diri. Tim medis kemudian langsung membawa Choirul Huda ke rumah sakit.
Namun, nyawa Choirul Huda tak tertolong. Menurut diagnosis dokter, Choirul diduga mengalami trauma dada, kepala, dan leher.
Di dalam leher, ada sumsum tulang yang menghubungkan batang otak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.