Hanya, semenjak kekalahan 1-3 dari Persib Bandung pada pekan ke-11 atau akhir seri 2, Persela Lamongan seperti kehabisan bensin.
Mereka mengalami kekalahan lagi melawan Bali United (1-2), Borneo FC (0-2), dan Persikabo 1973 (2-4). Empat kekalahan beruntun ini kemudian membuat pelatih Iwan Setiawan dan asistennya Didik Ludianto memutuskan mengakhiri kerja sama.
Baca juga: Suporter Persela Sampaikan 6 Tuntutan, Termasuk Sikap terhadap Mafia Bola
Kursi pelatih kemudian diambil alih oleh Ragil Sudirman yang merupakan asisten pelatih Persela Lamongan. Di tangan sang legenda, Persela Lamongan mengakhiri tren kekalahan dengan imbang melawan PSM Makassar (1-1) dan PSS Sleman (1-1).
Namun, tambahan dua poin itu tak cukup untuk mengangkat Persela Lamongan di tangga klasemen. Alhasil, tim kebanggaan warga Lamongan itu harus rela mengakhiri musim di zona degradasi.
Selama 17 pekan, Persela Lamongan hanya mampu memetik 3 kemenangan, 5 hasil seri, dan 9 kekalahan.
Catatan lainnya Persela Lamongan masuk tiga besar tim dengan tingkat produktivitas gol terendah sepanjang putaran pertama Liga 1 2021-2022. Mereka hanya mencetak 14 gol, menyamai jumlah gol Persipura Jayapura dan empat gol lebih banyak dari Persiraja Banda Aceh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.