"Setelah Vietnam mulai sedikit longgar, baru Evan masuk."
Ponaryo pun tak mempermasalahkan kinerja lini tengah dan depan tim di sepertiga lapangan akhir pada laga tersebut.
Timnas memang kerap tak bisa mengalirkan bola dengan baik dan Ezra Walian sering terisolasi di lini depan.
Garuda menyelesaikan laga tanpa membuat kiper lawan melakukan satu penyelamatan pun.
Sebaliknya, kendati berada dalam tekanan intens sepanjang laga, pasukan STY bisa membendung Vietnam ke hanya satu tembakan tepat sasaran.
"Ini konsekuensi, dengan lebih bertahan tentu saat transisi menyerang akan sedikit tersendat," lanjutnya.
"Itulah kenapa Garuda memakai pemain-pemain seperti Ricky (Kambuaya), Witan (Sulaeman), Irfan Jaya, dan Ezra yang punya kemampuan untuk bermain secara individu lewat dribel-dribel mereka, terutama tiga pemain pertama yang saya sebut."
Mengambil dua kemenangan dari tiga laga pertama dan menahan Vietnam tanpa gol membuat Ponaryo pun optimistis dengan penampilan tim pada partai terakhir grup melawan rival bebuyutan, Malaysia.
"Menang!" ujar pencetak gol di Piala Asia 2004 ini ketika ditanya prediksinya soal partai terakhir Grup B tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.