Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 04/12/2021, 12:00 WIB

KOMPAS.com - PSSI selaku organisasi induk sepak bola Indonesia terbilang lalai terkait temuan dokter gadungan PSS Sleman.

Kasus dokter gadungan PSS Sleman kini ramai dibicarakan publik sepak bola nasional.

Dokter gadungan yang dimaksud bernama Elwizan Aminuddin.

Kasus tersebut terkuak setelah seorang kardiolog bernama Muhammad Iqbal Amin membongkar identitas Elwizan Aminuddin lewat akun Twitter pribadinya, @iqbalamin89.

Iqbal menunjukkan foto-foto yang memperlihatkan bahwa Elwizan Aminuddin tidak terdaftar di aplikasi Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), maupun Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti).

Baca juga: Kronologi Dokter Gadungan PSS: Bikin Ijazah Palsu, Pernah di Timnas, Kini Terancam Dipenjara

Setelah cuitan Iqbal Amin ramai dibicarakan, PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi Liga 1 serta PSS Sleman langsung melakukan penyelidikan.

Hasilnya, PT LIB menemukan fakta bahwa Elwizan Amiduddin tidak memiliki ijazah kedokteran yang terdaftar.

Temuan serupa juga didapatkan manejemen PSS Sleman ketika menulusuri institusi terkait yang mengeluarkan ijazah, sertifikat kompetensi, Surat Keterangan Registrasi (STR), dan Surat Izin Praktek (SIP) Elwizan Aminuddin.

Institusi terkait yang dimaksud adalah Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Berdasarkan penulusuran manajemen PSS Sleman, ijazah kedokteran Elwizan Aminuddin memang tidak terdaftar alias palsu.

"Kami membawa berkas lengkap dari internal PT PSS berupa kontrak kerja dari yang bersangkutan," ujar Direktur Operasional PT PSS, Hempri Suyatna, soal kasus Elwizan Aminuddin dikutip dari situs resmi klub, Jumat (2/12/2021). 

"Kemudian berkas verifikasi keabsahan ijazah No: 5752/UN11/WA.01.00/2021 dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh yang menyatakan ijazahnya palsu." ujar Hempri menambahkan.

Baca juga: Dokter Tim Borneo FC soal Dokter Gadungan PSS: Ini Nyawa Manusia, Bukan Main-main dengan Mesin atau Tanaman...

Sebelum kasus ini ramai dibicarakan, manajemen PSS Sleman sudah menyatakan Elwizan Aminuddin mengundurkan diri dari tim secara lisan pada 1 Desember 2021.

Meski demikian, manajemen PSS Sleman tetap akan membawa kasus ijazah palsu Elwizan Aminuddin ke ranah hukum.

Adapun pihak PT LIB sudah melaporkan kasus izazah palsu Elwizan Aminuddin ke Komite Medis PSSI.

Kasus ini tentu sangat mengejutkan mengingat Elwizan Aminuddin sudah lama malang melintang di sepak bola nasional menggunakan ijazah palsunya.

Amin, sapaan akrab Elwizan Aminuddin, tercatat pernah bekerja sebagai dokter tim di beberapa klub Liga 1 seperti Bali United hingga yang terbaru, PSS Sleman.

Tidak hanya itu, Amin juga tercatat pernah menjabat sebagai dokter timnas Indonesia U16 dan U19.

Terkait fakta bahwa Amin pernah bekerja sebagai dokter timnas Indonesia, Yunus Nusi selaku Sekjen PSSI enggan berkomentar.

Baca juga: Fenomena Dokter Gadungan: Kiper Timnas Indonesia Nyaris Celaka, PSS Tempuh Jalur Hukum

Dalam keterangannya, Yunus Nusi juga menyebut ofisial tim dalam hal ini dokter adalah tanggung jawab setiap klub.

"Betul yang bersangkutan mengaku sebagai alumnus Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh," kata Yunus Nusi kepada Kompas.com pada Sabtu (4/12/2021) pagi WIB.

"Dia juga pernah menjadi dokter di beberapa klub seperti Persita Tangerang, Kalteng Putri, Bali United, dan PSS Sleman," ujar Yunus Nusi.

"Di PSS Sleman ini kemudian identitasnya terbongkar. Ternyata Elwizan Aminudin bukan dokter. Jadi, sebenarnya urusan ofisial tim itu bukan ranah PSSI," ucap Yunus nusi.

"Itu menjadi tanggung jawab klub. Memang benar yang bersangkutan pernah menjadi dokter timnas Indonesia pada 2018."

"Namun, itu tidak lama karena dia hanya sebagai dokter pengganti," tutur Yunus Nusi.

"Saya tidak berkompeten menjawab hal ini (Amin pernah menjadi dokter timnas). Sebab, 2018 bukan zaman kepengurusan saya," ucap Yunus Nusi menambahkan.

Pernyataan Yunus Nusi kali ini sangat menarik karena PSSI sebenarnya juga bertanggung jawab terhadap ofisial tim, dalam hal ini adalah dokter klub.

Baca juga: Manajemen PSS Sleman Resmi Laporkan Dokter Gadungan ke Polisi

Hal itu tercermin dalam Pasal 32 Regulasi Liga 1 2021-2022 tentang Dokumen Pendaftaran Ofisial.

Pasal 31 Regulasi Liga 1 2021-2022 ayat 2 poin D:VII secara garis besar berbunyi:

"Dokumen pendukung terhadap kualifikasi atau status kerja Dokter Tim adalah ijazah sesuai dengan kualifikasi kedokteran dan sertifikasi dari PSSI"

Itu artinya, PSSI juga bertanggung jawab terhadap kualifikasi dokter tim peserta Liga 1.

Sebab, sertifikasi PSSI juga termasuk salah satu dokumen yang harus dilampirkan sebuah tim kepada PT LIB ketika mendaftarkan dokter tim.

Terkait sertifikasi PSSI, Kompas.com sudah menanyakan kepada Yunus Nusi. Namun, hingga berita ini tayang, Kompas.com masih belum menerima jawaban.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Piala Dunia U20 2023 Indonesia Batal: 3 Tahun STY Keluar Energi, Pikiran, dan Waktu

Piala Dunia U20 2023 Indonesia Batal: 3 Tahun STY Keluar Energi, Pikiran, dan Waktu

Liga Indonesia
Presiden FIFA Beri Sinyal Kuat Argentina Gantikan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023

Presiden FIFA Beri Sinyal Kuat Argentina Gantikan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023

Internasional
Messi Harus Tetap di PSG jika Ingin Ikut Piala Dunia 2026

Messi Harus Tetap di PSG jika Ingin Ikut Piala Dunia 2026

Liga Lain
Hasil Lengkap Spain Masters 2023: FajRi ke 8 Besar, Ganda Campuran Amankan Semifinal

Hasil Lengkap Spain Masters 2023: FajRi ke 8 Besar, Ganda Campuran Amankan Semifinal

Badminton
Hasil Spain Masters 2023: Kejar-kejaran Poin, Pramudya/Yeremia ke Perempat Final

Hasil Spain Masters 2023: Kejar-kejaran Poin, Pramudya/Yeremia ke Perempat Final

Badminton
Respons Pemain Timnas U20 Indonesia soal Ancaman Sanksi FIFA

Respons Pemain Timnas U20 Indonesia soal Ancaman Sanksi FIFA

Liga Indonesia
Hasil Liga 1: Dewa United Vs Persik 1-3, Bhayangkara FC Pesta

Hasil Liga 1: Dewa United Vs Persik 1-3, Bhayangkara FC Pesta

Liga Indonesia
Dukungan Luis Milla Usai Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U20 2023

Dukungan Luis Milla Usai Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U20 2023

Liga Indonesia
Shin Tae-yong Sakit Hati Piala Dunia U20 Batal Digelar di Indonesia

Shin Tae-yong Sakit Hati Piala Dunia U20 Batal Digelar di Indonesia

Liga Indonesia
Kekecewaan Ganjar Pranowo soal Piala Dunia U20 Picu Reaksi Keras Hokky Caraka

Kekecewaan Ganjar Pranowo soal Piala Dunia U20 Picu Reaksi Keras Hokky Caraka

Liga Indonesia
Pemain asal Bali soal Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U20: Saya Malu dan Kecewa

Pemain asal Bali soal Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U20: Saya Malu dan Kecewa

Liga Indonesia
Spain Masters 2023: Derbi Merah Putih Kontra Praveen/Melati, Rehan/Lisa Ingin Main Lepas

Spain Masters 2023: Derbi Merah Putih Kontra Praveen/Melati, Rehan/Lisa Ingin Main Lepas

Sports
Timnas U20 Pakai Ban Hitam, Simbol Kecewa Usai Piala Dunia U20 Batal Digelar di Indonesia

Timnas U20 Pakai Ban Hitam, Simbol Kecewa Usai Piala Dunia U20 Batal Digelar di Indonesia

Liga Indonesia
Hasil Spain Masters 2023: Fikri/Bagas Gagal Susul Fajar/Rian ke Perempat Final

Hasil Spain Masters 2023: Fikri/Bagas Gagal Susul Fajar/Rian ke Perempat Final

Badminton
Bayern Vs Dortmund: Der Klassiker Berharga Gelar Juara Bundesliga

Bayern Vs Dortmund: Der Klassiker Berharga Gelar Juara Bundesliga

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+