Kasus ini tentu sangat mengejutkan mengingat Elwizan Aminuddin sudah lama malang melintang di sepak bola nasional menggunakan ijazah palsunya.
Amin, sapaan akrab Elwizan Aminuddin, tercatat pernah bekerja sebagai dokter tim di beberapa klub Liga 1 seperti Bali United hingga yang terbaru, PSS Sleman.
Tidak hanya itu, Amin juga tercatat pernah menjabat sebagai dokter timnas Indonesia U16 dan U19.
Terkait fakta bahwa Amin pernah bekerja sebagai dokter timnas Indonesia, Yunus Nusi selaku Sekjen PSSI enggan berkomentar.
Baca juga: Fenomena Dokter Gadungan: Kiper Timnas Indonesia Nyaris Celaka, PSS Tempuh Jalur Hukum
Dalam keterangannya, Yunus Nusi juga menyebut ofisial tim dalam hal ini dokter adalah tanggung jawab setiap klub.
"Betul yang bersangkutan mengaku sebagai alumnus Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh," kata Yunus Nusi kepada Kompas.com pada Sabtu (4/12/2021) pagi WIB.
"Dia juga pernah menjadi dokter di beberapa klub seperti Persita Tangerang, Kalteng Putri, Bali United, dan PSS Sleman," ujar Yunus Nusi.
"Di PSS Sleman ini kemudian identitasnya terbongkar. Ternyata Elwizan Aminudin bukan dokter. Jadi, sebenarnya urusan ofisial tim itu bukan ranah PSSI," ucap Yunus nusi.
"Itu menjadi tanggung jawab klub. Memang benar yang bersangkutan pernah menjadi dokter timnas Indonesia pada 2018."
"Namun, itu tidak lama karena dia hanya sebagai dokter pengganti," tutur Yunus Nusi.
"Saya tidak berkompeten menjawab hal ini (Amin pernah menjadi dokter timnas). Sebab, 2018 bukan zaman kepengurusan saya," ucap Yunus Nusi menambahkan.
Pernyataan Yunus Nusi kali ini sangat menarik karena PSSI sebenarnya juga bertanggung jawab terhadap ofisial tim, dalam hal ini adalah dokter klub.
Baca juga: Manajemen PSS Sleman Resmi Laporkan Dokter Gadungan ke Polisi
Hal itu tercermin dalam Pasal 32 Regulasi Liga 1 2021-2022 tentang Dokumen Pendaftaran Ofisial.
Pasal 31 Regulasi Liga 1 2021-2022 ayat 2 poin D:VII secara garis besar berbunyi:
"Dokumen pendukung terhadap kualifikasi atau status kerja Dokter Tim adalah ijazah sesuai dengan kualifikasi kedokteran dan sertifikasi dari PSSI"
Itu artinya, PSSI juga bertanggung jawab terhadap kualifikasi dokter tim peserta Liga 1.
Sebab, sertifikasi PSSI juga termasuk salah satu dokumen yang harus dilampirkan sebuah tim kepada PT LIB ketika mendaftarkan dokter tim.
Terkait sertifikasi PSSI, Kompas.com sudah menanyakan kepada Yunus Nusi. Namun, hingga berita ini tayang, Kompas.com masih belum menerima jawaban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.