Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSG Susah Juara Liga Champions jika Messi, Neymar, dan Mbappe Malas Bertahan

Kompas.com - 26/11/2021, 12:00 WIB
Ahmad Zilky,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Minimnya kontribusi yang diberikan Lionel Messi untuk Paris Saint-Germain (PSG) kala bersua Manchester City di Liga Champions 2021-2022 membuatnya dibanjiri kritikan.

Manchester City sukses memenangi pertandingan matchday kelima Liga Champions 2021-2022 melawan Paris Saint-Germain dengan skor 2-1 di Stadion Etihad pada Kamis dini hari WIB (25/11/2021).

Tim beralias The Citizens itu menyarangkan dua gol ke gawang Keylor Navas melalui sontekan Raheem Sterling di menit (63’) dan Gabriel Jesus pada menit ke-76.

Sementara, PSG hanya mampu mencetak satu gol melalui Kylian Mbappe pada menit ke-50.

Baca juga: Mengapa Jersey Utama Manchester City Berwarna Biru Langit?

Kemenangan ini membuat Manchester City lolos ke fase knockout Liga Champions dengan status sebagai pemuncak klasemen Grup A dengan mengoleksi 12 angka.

Sementara PSG juga berhasil melaju ke babak 16 besar meskipun kalah di laga melawan Man City usai finis sebagai runner-up.

Kendati demikian, kekalahan PSG dari Man City menimbulkan sorotan pada kontribusi yang diberikan pemain bintang klub Paris itu, Lionel Messi.

Pemain berjuluk La Pulga tersebut disebut minim kontribusi karena hanya membuat satu peluang off target dan satu dribel sukses.

Tak ayal, kontribusi minim Messi memicu beragam kritik yang datang dari fan maupun pengamat.

Salah satu kritik dilontarkan oleh mantan penggawa Arsenal, Real Madrid, dan Chelsea, Nicolas Anelka, yang menilai bahwa Messi tidak cocok dengan pola permainan Les Parisiens, julukan PSG.

Baca juga: Setelah 6 Tahun, Messi Akhirnya Gagal Jebol Gawang Tim Guardiola

“Dengan Messi, PSG tak bisa menjadi tim yang melakukan counter attack. Anda tidak bisa menggantungkan semuanya kepada Kylian Mbappe,” ucap Anelka, dikutip dari Mirror.

"Hari ini kita menuntut Neymar, tapi kita bisa juga menuntut Messi.”

“Sejak awal musim tidak terlalu istimewa. Sekarang ada pemain yang memiliki enam Ballon d’Or dan tidak terlalu istimewa,” kata Anelka yang juga pernah berkostum PSG.

Baca juga: Marquinhos Ungkap Faktor yang Sulitkan PSG Atasi Man City

Kritik serupa juga dilayangkan oleh mantan pemain Arsenal, Thierry Henry. Ia mengatakan bahwa PSG tidak bisa memenangi Liga Champions jika hanya bertahan dengan tujuh pemain.

Henry menyorot trio MNM (Messi-Neymar-Mbappe) yang dirasanya kurang berkontribusi dalam fase defensif tim. 

“Jika ingin memenangi Liga Champions. Anda tidak bisa bertahan dengan tujuh pemain. Itu tidak akan terjadi,” ujar Henry.

“Saya tidak peduli siapa Anda. Posisi bek sayap tereksploitasi, ini bisa membuat situasi menjadi tiga lawan satu atau tiga lawan dua di lapangan,” tuturnya.

“Tim yang memenangkan gelar Liga Champions memiliki tiga pemain depan yang mengejar bola.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Liga Indonesia
Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Liga Indonesia
3 Agenda Perayaan Satu Dekade Jr NBA di Indonesia

3 Agenda Perayaan Satu Dekade Jr NBA di Indonesia

Sports
Jadwal Lengkap 8 Besar Piala Asia U23 2024: Indonesia Vs Korea Selatan

Jadwal Lengkap 8 Besar Piala Asia U23 2024: Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Kata Larry Siwu Usai Kalah dari Rahul Pinem di HSS Series 5

Kata Larry Siwu Usai Kalah dari Rahul Pinem di HSS Series 5

Olahraga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com