Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Topan Rangnick Menuju Man United: Mengangkat Sancho, Menyapu Ronaldo?

Kompas.com - 26/11/2021, 11:20 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

KOMPAS.com - Kolumnis Sky Sports, Alan Smith, menyebut Ralf Rangnick akan datang ke Man United seperti angin topan. Rangnick dirasa akan mampu mengangkat potensi Jadon Sancho.

Man United dikabarkan telah mencapai babak final negosiasi untuk menjadikan maestro gegenpressing, Ralf Rangnick, sebagai pelatih interim hingga musim 2021-2022 kelar.

Posisi pelatih kepala Man United lowong selepas manajemen tim berpisah dengan Ole Gunnar Solskjaer. Untuk sementara, Cristiano Ronaldo dkk dipimpin oleh Michael Carrick yang sebelumnya bertugas sebagai staf pelatih tim utama.

Ralf Rangnick disiapkan sebagai jembatan untuk pelatih kepala tetap Man United yang akan bertugas per musim 2022-2023.

Baca juga: Ralf Rangnick Menuju Kursi Pelatih Man United, Langsung Lawan Tuchel?

Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai pelatih sementara Man United akhir 2021-2022 nanti, Ralf Rangnick yang kini menjabat Kepala Olahraga dan Pengembangan Lokomotiv Moscow, dikabarkan akan memegang peran sebagai “konsultan" selama dua tahun di Old Trafford.

“Saya yakin dia akan datang seperti angin topan. Dia obsesif, sedikit ‘gila’ dalam hal kontrol. Meskipun dia berkata bahwa dirinya belajar untuk lebih sering membagi tugas seiring bertambahnya usia,” kata kolumnis Sky Sports, Alan Smith.

Alan Smith percaya bahwa pengangkatan Ralf Rangnick sebagai pelatih interim sampai musim 2021-2022 berakhir, akan memberikan efek instan bagi Man United.

Rangnick dikenal sebagai pelatih yang sangat terobsesi terhadap detail. Jurnalis asal Jerman, Raphael Honisgtein, berkisah bahwa ketika menukangi Schalke, Rangnick bahkan sampai repot mengajari supir bus tim agar bisa melakukan tugasnya dengan baik.

Baca juga: Profil Ralf Rangnick, Pelopor Gegenpressing Menuju Man United

Membuat segalanya menjadi lebih baik. Itulah naluri Rangnick yang sedari usia 6 tahun dikisahkan sudah bermain bersama anak 10 tahun, memilih tim, dan memberikan instruksi.

Pada usia 25 tahun, Rangnick telah meretas karier sebagai pelatih. Ulm (1997-199), Hoffenheim (2006-2011), Schalke (2004-2005; 2011), sampai RB Leipizig (2015-2016; 2018-2019) merasakan tuah dari konsep sepak bola pressing ala Rangnick.

Ketika menukangi Hoffenheim, Rangnick mampu memoles potensi terbaik dari pemain yang sebelumnya kurang dikenal publik semodel Demba Ba dan Luiz Gustavo.

Rangnick pula yang dianggap meletakkan dasar dari konsep gegenpressing yang kini melekat erat kepada Juergen Klopp.

“Ide kami jelas. Sangat, sangat mirip dengan rekan pelatih saya Juergen Klopp.”

Baca juga: Ronaldo Main Melebar Saat Lawan Villarreal, Begini Penjelasan Carrick

“Sepak bola kami sangat heavy metal, rock and roll, dan bukanlah sepak bola pelan. Bukan operan ke samping atau ke belakang. Hanya menguasai bola sendiri tidaklah masuk akal,” kata Rangnick dalam sebuah interviu dengan The Coaches Voices.

Juergen Klopp, Thomas Tuchel, Julian Nagelsmann, dan Ralp Hassenhuettl sepakat menyebut Rangnick sebagai inspirasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com