Dalam video tersebut, kalimat Andritany soal "Clean sheet lawan Persib, clean sheet" disalahartikan menjadi "EZ lawan Persib, EZ".
Adapun kata EZ disini diartikan sebagai easy atau mudah.
Andritany juga memberikan tanggapan mengenai ini. Kiper berusia 29 tahun itu menegaskan bahwa dia hanya bereuforia atas clean sheet melawan Persib, yang merupakan nirbobol pertamanya musim 2021-2022.
"Dari 12 game yang sudah dilakoni Persija di liga musim ini, di mana Andritany bermain dalam 9 game di antaranya, untuk pertama kali Andritany mampu melakukan clean sheet. Jadi, wajar saja torehan ini disambut dengan suka cita," tulisnya lagi.
"Sesaat setelah beristirahat di siang hari (tiga hari usai laga Persib vs Persija), banyak mention dan comment negatif tentang Andritany di media sosial."
"Andritany mencoba mencari tahu penyebab munculnya komen negatif dari warganet yang ditujukan pada dirinya."
Baca juga: Rekor Tak Terkalahkan Persib Dinodai Persija, Robert Alberts Kecewa Berat
"Awalnya, Andritany hanya tahu tentang kata 'EZ' dan bertanya-tanya dalam hati tentang maksud dari kata ini."
"Rupanya mention dan tag di akun IG semakin banyak. Pada akhirnya, rasa penasaran itu terjawab oleh trigger dari kata 'EZ' tadi. Sontak, Andritany tertawa setelah tahu dari mana trigger ini berasal."
"Memprovokasi bukanlah gaya seorang Andritany. Membuat psywar saja tidak pernah dia lakukan, apalagi provokasi," lanjutnya.
"Bukan seorang Andritany namanya jika hal itu terjadi. Tapi, inilah bumbu dari sebuah pertandingan dengan tensi tinggi dan panas."
Baca juga: Angelo Alessio Persembahkan Kemenangan Persija atas Persib bagi Jakmania
"Selalu saja ada drama dan cerita yang layak untuk menjadi sebuah perdebatan. Ini adalah drama yang dibungkus dengan sepak bola."
Masih berkaitan soal provakasi, Andritany meminta seluruh pihak suporter untuk selalu berhati-hati agar tidak termakan tindakan negatif tersebut.
"Saya hanya ingin menyampaikan kepada teman-teman semua untuk tetap berhati-hati menerima sebuah berita atau cerita," imbuhnya.
"Jangan sampai kita termakan provokasi dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan mencoba memanfaatkan momentum agar rivalitas ini semakin memanas, bahkan mengambil keuntungan dari 'permusuhan' ini,"
"Tidak sedikit orang yang bahagia melihat negara yang kita cintai ini menjadi terbelah. Jangan karena gengsi dan provokasi, pada akhirnya kita menjadi pecah dan memberi keuntungan bagi segelintir orang," tulisnya mengakhiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.