KOMPAS.COM - Kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa, mengungkapkan pendapatnya soal kejadian kontroversial dalam laga melawan Persib Bandung di Stadion Manahan Solo, Sabtu (20/11/2021).
Laga Persib vs Persija berakhir 1-0 untuk kemenangan Macan Kemayoran, julukan tim tamu. Gol tunggal diciptakan Marko Simic.
Dalam pertandingan tersebut, wasit Aprisman Aranda dianggap membuat keputusan kontroversial karena tidak mengesahkan gol Marc Klok pada awal laga.
Baca juga: Selepas Terjadi Gol Hantu Persib, PSSI Berencana Terapkan Wasit Garis Gawang
Pemain naturalisasi asal Belanda tersebut mengesekusi tendangan bebas. Bola Bola sepakan Klok mengarah langsung ke gawang lawan dan sempat dihalau oleh kiper Persija Andritany Ardhiyasa.
Akan tetapi, Andritany terlihat menghalau bola dari dalam gawang. Sekilas bola tampak sudah melewati garis gawang Persija.
Namun, karena tidak adanya goal line technology di sepak bola Indonesia, maka agak sulit memutuskan apakah bagian dari bola itu benar-benar sudah sepenuhnya melewati garis gawang.
Dalam situasi seperti itu, seluruh bagian bola harus sudah melewati garis gawang untuk bisa dinyatakan sebagai sebuah gol.
Kubu Persib mengganggap insiden tersebut adalah gol. Namun. wasit Aprisman Aranda yang tidak mengesahkan "gol" Persib pada menit pertama laga.
Selepas pertandingan, "gol hantu" Persib menjadi perbincangan hangat.
Di sisi lain, Andritany sebagai tokoh sentral di kejadian kontroversial tersebut, akhirnya buka suara soal kejadian ini.
Dia mengungkapkan pendapatnya lewat tulisan berjudul Drama di situs pribadinya. Berikut pendapat Andritany:
Baru 37 detik yang lalu wasit Aprisman Aranda meniup pluit untuk pertama kalinya, menandakan pertandingan dimulai, sang pengadil sudah harus meniup pluit susulan lantaran Yan Motta, pemain bertahan Persija, melanggar Geoffrey Castillion di sisi kanan pertahanan Persija.
Tendangan bebas untuk Persib. Marck Klok, mantan pemain Persija, bersiap untuk mengeksekusinya. Klok yang sudah terlihat membidik tiang dekat gawang Persija yang dikawal Andritany, melepaskan sepakan yang membuat bola memutar melewati pagar hidup yang sudah dikoordinasikan oleh Andritany sebelumnya.
Bola langsung mengarah ke sisi bawah kanan gawang. Meski pandangannya terhalang oleh dua pemain yang berdiri dekat di hadapannya, dengan sekuat tenaga, Andritany mencoba menghalau laju bola.
Memang jika dilihat melalui layar kaca, bola terlihat sudah melewati garis gawang alias masuk. Namun jika pembaca bertanya mengapa bola yang sudah masuk, terus dibuang keluar.
Saya bisa menjelaskan dari sudut pandang saya dalam posisi sebagai seorang penjaga gawang. Sebagai penjaga gawang, sudah pasti saya tidak akan berdiam diri saat melihat bola meluncur menuju gawangnya.
Pasti dengan sekuat tenaga, walaupun semisal terlambat sepersekian detik saja, saya akan melakukan reaksi.
Pembaca bisa bertanya kepada orang atau penjaga gawang yang satu profesi dengan Andritany tentang pernyataan ini.
Seusai pertandingan, saya beberapa kali menyimak tayangan video momen tersebut, hanya untuk memastikan apakah bola tersebut gol atau tidak. Dari apa yang saya sudah lihat berulang kali dari satu sudut tayangan ini, bola terlihat sudah melewati garis gawang.
Tapi apakah seluruh bagian bola sudah melewati garis gawang? Saya tidak tahu pasti karena tidak ada tayangan dari sisi samping gawang. Tayangan dari sisi ini tentunya akan lebih memudahkan kita menilai bahwa bola tersebut sudah masuk atau belum.
Kejadian tersebut begitu cepat. Jika ada gambar dari sisi samping gawang dan bola tersebut gol, berarti kejadian ini seperti dejavu bagi saya.
Kejadian serupa di stadion yang sama empat tahun lalu, bahkan di gawang yang sama dan dengan lawan yang sama.
Memang dari kejadian ini jelas ada pihak yang dirugikan. Namun semua ini adalah esensi dari sepak bola itu sendiri yang pada akhirnya melahirkan berbagai perdebatan dan drama khas sepak bola.
Satu gol tercipta hasil tandukan striker Persija bernomor punggung 9, Marko Simic. Skor 0-1 tidak berubah hingga Aprisman Aranda meniup pluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Tiga poin yang diperoleh oleh Persija ini membuat Persija naik satu peringkat ke posisi 8 klasemen sementara. Persib sendiri akhirnya gagal menggeser posisi Bhayangkara FC yang sebelum laga ini digelar berada di puncak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.