Saya bisa menjelaskan dari sudut pandang saya dalam posisi sebagai seorang penjaga gawang. Sebagai penjaga gawang, sudah pasti saya tidak akan berdiam diri saat melihat bola meluncur menuju gawangnya.
Pasti dengan sekuat tenaga, walaupun semisal terlambat sepersekian detik saja, saya akan melakukan reaksi.
Pembaca bisa bertanya kepada orang atau penjaga gawang yang satu profesi dengan Andritany tentang pernyataan ini.
Seusai pertandingan, saya beberapa kali menyimak tayangan video momen tersebut, hanya untuk memastikan apakah bola tersebut gol atau tidak. Dari apa yang saya sudah lihat berulang kali dari satu sudut tayangan ini, bola terlihat sudah melewati garis gawang.
Tapi apakah seluruh bagian bola sudah melewati garis gawang? Saya tidak tahu pasti karena tidak ada tayangan dari sisi samping gawang. Tayangan dari sisi ini tentunya akan lebih memudahkan kita menilai bahwa bola tersebut sudah masuk atau belum.
Kejadian tersebut begitu cepat. Jika ada gambar dari sisi samping gawang dan bola tersebut gol, berarti kejadian ini seperti dejavu bagi saya.
Kejadian serupa di stadion yang sama empat tahun lalu, bahkan di gawang yang sama dan dengan lawan yang sama.
Memang dari kejadian ini jelas ada pihak yang dirugikan. Namun semua ini adalah esensi dari sepak bola itu sendiri yang pada akhirnya melahirkan berbagai perdebatan dan drama khas sepak bola.
Satu gol tercipta hasil tandukan striker Persija bernomor punggung 9, Marko Simic. Skor 0-1 tidak berubah hingga Aprisman Aranda meniup pluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Tiga poin yang diperoleh oleh Persija ini membuat Persija naik satu peringkat ke posisi 8 klasemen sementara. Persib sendiri akhirnya gagal menggeser posisi Bhayangkara FC yang sebelum laga ini digelar berada di puncak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.