KOMPAS.com - Kolumnis ternama The Guardian, Jonathan Wilson, menyebut Cristiano Ronaldo akan menjadi problem terbesar bagi pengganti Ole Gunnar Solskjaer di kursi pelatih Man United.
Ole Gunnar Solskjaer resmi berpisah dengan MU pada Minggu (21/11/2021) sore WIB.
Perceraian Solskjaer dengan Man United tak terhindarkan usai tim beralias Setan Merah dipermak Watford 1-4 di Vicarage Road, Sabtu (20/11/2021), pada pekan ke-12 Liga Inggris 2021-2022.
Kekalahan telak dari Watford melanjutkan tren buruk Man United yang tercatat takluk empat kali dan menelan 15 gol kebobolan dalam lima laga terkini di Liga Inggris.
“Problem organisasi permainan tak pernah terselesaikan. Solskjaer bisa meramu tim untuk bertahan dengan dalam dan menekan via serangan balik, pendekatan yang menghasilkan sejumlah hasil penting di laga-laga besar,” tulis Jonathan Wilson dalam kolomnya di The Guardian.
Baca juga: Resmi, Man United Pecat Ole Gunnar Solskjaer!
“Namun, mereka kesulitan untuk membongkar pertahanan yang terorganisasi dengan baik,” tulis Wilson lagi yang banyak dikenal publik lewat karya buku tentang taktik sepak bola berjudul “Inverting The Pyramid”.
Menurut Jonathan Wilson, kekacauan organisasi permainan MU diperparah dengan perekrutan bernuansa nostalgia, yakni Cristiano Ronaldo dari Juventus musim panas ini.
Kehadiran Ronaldo memaksa Solskjaer untuk membuat penyesuaian besar.
“Tiba-tiba, menjadi tidak mungkin untuk bertahan dengan dalam dan menyerang balik. Sebab, ada ‘mesin gol’ yang harus dimainkan di depan,” tulis Jonathan Wilson soal kehadiran Ronaldo di sistem Solskjaer.
Ketika di Real Madrid, Casemiro, Luka Modric, dan Toni Kroos bisa mengompensasi kontribusi minimal Ronaldo dalam fase pressing tim.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Punya Pilihan Sendiri Menyangkut Pengganti Solskjaer
Hal serupa dinilai kurang bisa dilakukan oleh jajaran gelandang Man United semodel Fred, Scott McTominay, atau Nemanja Matic.
“Sejujurnya, mereka tidak melakukan pressing dengan bagus, mereka tak punya intensitas, mereka berjalan di sekeliling lapangan, terutama pemain depan,” kata legenda Man United, Gary Neville, beberapa waktu silam.
Dengan kata lain, keberadaan Ronaldo mereduksi kekuatan pressing Man United yang sebenarnya mulai terbangun di era kepelatihan Solskjaer.
“Apa yang dibutuhkan United, secara jelasnya adalah struktur yang koheren.”
“Mereka perlu membangun sistem untuk melakukan pressing, yang memungkinkan tim berfungsi sebagai unit, baik dalam menyerang maupun bertahan,” tulis Jonathan Wilson lagi di kolom berjudul “Ronaldo is the Biggest Problem for Man United’s Next Manager”.
Baca juga: Erik ten Hag, Kandidat Pelatih Baru Man United yang Akrab dengan Kemenangan Besar
Eks asisten pelatih Sir Alex Ferguson di Man United, Steve McClaren, pernah memperingatkan Solskjaer soal potensi masalah yang bisa dibawa Ronaldo musim ini.
“Membawa pribadi seperti itu (Ronaldo) di ruang ganti bisa berguna atau justru menghancurkan Anda. Dia bisa menuntaskan pekerjaan, dia mampu,” ujar Steve McClaren.
“Hal yang harus Anda lakukan adalah memanfaatkannya. Dia adalah solusi, tapi juga problem.”
“Jika Anda tak bisa menanganinya dengan benar, dia akan menjadi masalah bagi manajer,” kata Steve McClaren lagi.
McLaren menilai Man United di era kepelatihan Solskjaer masih kesulitan menemukan formula tepat untuk mengakomodasi karakter Ronaldo sebagai bomber penyelesai.
“Ketika melihat Chelsea, Liverpool, dan Man City, Anda bisa menyaksikan sebuah tim, sebuah identitas dalam cara mereka bermain. Ole merekrut Ronaldo sebagai pemain ‘nomor 9’ dan masih mencari formula itu,” tutur McClaren seperti dikutip Metro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.