KOMPAS.com - Duel akbar akan tersaji pada pekan ke-12 Liga 1 2021-2022. Dua tim elite Tanah Air, Persib Bandung akan bertemu Persija Jakarta.
Tak dimungkiri, duel tersebut menjadi salah satu laga besar dalam sepak bola Indonesia karena kerap mengundang banyak atensi publik.
Sebagaimana layaknya pertandingan besar dalam kompetisi, duel Persib vs Persija pun sering kali berlangsung dengan tensi tinggi, baik di dalam lapangan maupun di luar arena pertandingan.
Baca juga: Rekor Unik Abanda Herman di Laga Persib Vs Persija
Tak ayal, hal tersebut membuat banyak pihak melabeli laga Persib vs Persija dengan berbagai macam istilah, antara lain El Clasico Indonesia.
Tidak ada yang salah sebenarnya dengan pelabelan laga klasik atau El Clasico dalam sebuah pertandingan sarat gengsi.
Namun, label tersebut agaknya terlalu berlebihan bila digunakan dalam pelabelan duel Persib vs Persija. Bahkan bisa dibilang salah kaprah.
Melihat kecenderungan penggunaan istilah laga klasik dalam pertandingan sepak bola, khususnya di kompetisi Eropa, pelabelan tersebut jamaknya digunakan pada laga yang mempertemukan dua kesebelasan dengan rivalitas yang sudah mendarah daging.
Rivalitas di sini tidak hanya melingkup pada hal-hal non teknis di luar lapangan, melainkan pula persaingan prestasi di dalam lapangan.
Sebagai contoh adalah rivalitas antara River Plate vs Boca Juniors di Argentina, yang dijuluki Superclasico. Pertemuan antara River Plate vs Boca Juniors disebut-sebut sebagai pertandingan sepak bola dengan tensi paling "tinggi" di muka bumi.
Atmosfernya begitu panas, baik di dalam maupun di luar lapangan sehingga pengawalan ketat dari pihak kepolisian setempat sudah pasti menjadi hal yang tak terelakkan kala dua tim asal Buenos Aires itu bertemu.
Konon, perseteruan antara River Plate dengan Boca Juniors terjadi karena gengsi perbedaan kelas.
Baca juga: Persib Vs Persija, Klok: Sekarang Saya Mau Menang Melawan Persija
Duel River Plate vs Boca Juniors acap kali dianggap sebagai pertarungan kelas dari dua kutub masyarakat di Buenos Aires, kaum kaya melawan kelas pekerja.
River Plate beserta para pendukungnya, dianggap sebagai representasi kaum kaya di ibu kota Argentina itu. Adapun Boca beserta para partisannya merepresentasikan kaum kelas pekerja.
Dari arena pertandingan, River Plate dan Boca pun terbilang sering terlibat dalam perseteruan perebutan gelar juara di kompetisi domestik.
Kedua kesebelasan memang mendominasi perolehan gelar di kejuaraan nasional selama lebih dari 70 tahun.