Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Indikasi Pengaturan Skor di Liga 3, PSSI Gerak Cepat Lakukan Penanganan

Kompas.com - 19/11/2021, 08:20 WIB
Celvin Moniaga Sipahutar,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Komite Disiplin PSSI, Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing, bergerak cepat untuk menangani pengaturan skor atau match-fixing di Liga 3 2021 Jawa Timur.

Setelah geger dengan kasus pengaturan skor di Liga 1 dan Liga 2 2021, kini muncul kasus match-fixing di Liga 3 Jawa Timur.

Kabar tersebut berawal dari tim Gresik Putra (Gestra Paranane FA) yang memantik isu dugaan pengaturan skor di Grup B Liga 3 Zona Jawa Timur.

Isu indikasi pengaturan skor ini juga menyeret peserta lain di Grup B, yakni NZR Sumbersari.

Erwin Tobing menyatakan Asprov PSSI Jawa Timur dan komdis terkait akan menangani kasus ini.

Baca juga: PSSI Sudah Kantongi Bukti Dugaan Pengaturan Skor di Liga 2

Namun, Erwin menjelaskan bahwa pihaknya di PSSI pusat tidak lepas tangan.

"Saya banyak ditanya tentang kasus di Jawa Timur tentang adanya pengaturan skor. Saya ingin menjelaskan bahwa itu dalam lingkup Liga 3 Jawa Timur," kata Erwin dikutip dari laman resmi PSSI, Kamis (18/11/2021).

"Karena Liga 3 Jawa Timur, maka akan ditangani oleh Asprov PSSI Jawa Timur dan komdisnya."

"Kita kontak, mendengar, dan memberi arahan apa yang harus dilakukan oleh mereka. Kalau ternyata bisa diketahui, mudah-mudahan bisa terungkap, segera kerja sama dengan Polda untuk diusut tuntas," tegasnya.

Lebih lanjut, Erwin Tobing mengatakan pemain yang terlibat pengaturan skor akan mendapat sanksi seumur hidup jika terbukti bersalah.

Baca juga: PSSI Berencana Gugat Program Mata Najwa, PWI Tegaskan Tak Ada Pelanggaran Kode Etik

"Kalau ternyata benar, sanksinya seumur hidup. Hidupnya di sepak bola ini harus hati-hati," tuturnya.

"Ada uang atau tidak? Yang jelas kalah sesuai dengan permintaan. Ini dihubungi. Makanya ada laporan dari pihak manajemen. Makanya dia laporkan ke Komdis Asprov."

"Bagaimana sekarang? ini sedang disidangkan. Jadi, jangan ragu-ragu untuk lapor ke polisi. Itu yang bisa saya sampaikan."

Kamis ini, Asprov melakukan sidang kedua untuk membahas dugaan pengaturan skor di Liga 3.

"Bagaimana keputusan sidangnya, memang ada dugaan, dalam pertandingan Gestra Paranane FA dengan NZR Sumbersari FC dan Gestra melawan Persema," tambahnya.

Baca juga: Habis Gugat Mata Najwa, PSSI Kini Siap Berantas Mafia Wasit

"Saat melawan NZR Sumbersari FC, Gestra kalah 0-1, sedangkan saat lawan Persema dia kalah 1-5, dan ada deal yang kami dengar kepada pemain dan offisial. Ini informasinya."

"Polda tentunya akan membantu untuk menangani, Ketum sangat tidak ingin ada pengaturan skor dalam persepakbolaan, kita semua tidak ingin hal itu terjadi," tegasnya.

Gestra Paranane FA sendiri resmi memecat dua pemain dan satu ofisial karena terindikasi terlibat pengaturan skor.

Kedua pemain itu berinisial AC dan HPS, serta ada DGR, ofisial tim yang menjabat sebagai Kitman.

Manajemen Gestra Paranane memecat ketiganya karena melakukan pertemuan dengan sejumlah orang yang menawarkan kerja sama untuk mengatur skor pertandingan.

"Dua pemain kami disuruh mengalah dengan iming-iming imbalan puluhan juta rupiah. Tujuannya, untuk memenangkan Persema Malang," ungkap manajer Gestra Paranane, Bagyo Sulaksono dikutip dari Bolasport.com.

Baca juga: Terlibat Match Fixing, 5 Eks Pemain Perserang Dihukum Larangan Main dan Denda

Pada pertandingan terakhir di Stadion Gajayana itu, Gestra Paranane menerima kekalahan telak 1-5.

Sebelumnya, manajemen Gestra Paranane juga diminta untuk mengalah menjelang laga kontra NZR Sumbersari.

Mafia yang diduga meminta Gestra Paranane mengalah dilaporkan menyiapkan iming-iming mencapai 100 juta rupiah.

Namun, tawaran tersebut ditolak mentah-mentah oleh pihak manajemen.

"Kasus pengaturan skor melawan NZR Sumbersari juga sudah kami laporkan. Bukti-bukti sudah kami serahkan, dan sekarang sedang dalam penyelidikan komdis Asprov PSSI,” tandas Bagyo.

Baca juga: Farmel FC Buka Liga 3 Zona Banten dengan Pesta 9 Gol

Di sisi lain, pihak NZR Sumbersari menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam upaya pengaturan skor apa pun.

Media Officer NZR Sumbersari, Dani Kristian, juga menyerahkan sepenuhnya urusan tersebut kepada Komisi Disiplin PSSI Jawa Timur.

Pihaknya juga siap membantu untuk mengungkapkan para pelaku di balik pengaturan skor itu jika dibutuhkan.

"Kami tidak pernah terlibat dalam pengaturan skor, yang jelas isu ini merugikan tim. Kami sayangkan sampai membawa nama NZR Sumbersari," ungkap Dani Kristian.

"Kami siap membantu jika dibutuhkan, karena kami mendukung pemberantasan pengaturan skor. Dalam rilis yang tersebar juga tidak dijelaskan siapa yang memberikan imbalan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com