"Kalau ternyata benar, sanksinya seumur hidup. Hidupnya di sepak bola ini harus hati-hati," tuturnya.
"Ada uang atau tidak? Yang jelas kalah sesuai dengan permintaan. Ini dihubungi. Makanya ada laporan dari pihak manajemen. Makanya dia laporkan ke Komdis Asprov."
"Bagaimana sekarang? ini sedang disidangkan. Jadi, jangan ragu-ragu untuk lapor ke polisi. Itu yang bisa saya sampaikan."
Kamis ini, Asprov melakukan sidang kedua untuk membahas dugaan pengaturan skor di Liga 3.
"Bagaimana keputusan sidangnya, memang ada dugaan, dalam pertandingan Gestra Paranane FA dengan NZR Sumbersari FC dan Gestra melawan Persema," tambahnya.
Baca juga: Habis Gugat Mata Najwa, PSSI Kini Siap Berantas Mafia Wasit
"Saat melawan NZR Sumbersari FC, Gestra kalah 0-1, sedangkan saat lawan Persema dia kalah 1-5, dan ada deal yang kami dengar kepada pemain dan offisial. Ini informasinya."
"Polda tentunya akan membantu untuk menangani, Ketum sangat tidak ingin ada pengaturan skor dalam persepakbolaan, kita semua tidak ingin hal itu terjadi," tegasnya.
Gestra Paranane FA sendiri resmi memecat dua pemain dan satu ofisial karena terindikasi terlibat pengaturan skor.
Kedua pemain itu berinisial AC dan HPS, serta ada DGR, ofisial tim yang menjabat sebagai Kitman.
Manajemen Gestra Paranane memecat ketiganya karena melakukan pertemuan dengan sejumlah orang yang menawarkan kerja sama untuk mengatur skor pertandingan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.