Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum VAR, Tambahan 2 Wasit Dinilai Jadi Solusi Tekan Kontroversi Liga 1

Kompas.com - 16/11/2021, 23:39 WIB
Suci Rahayu,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tingginya jumlah keputusan kontroversial yang dibuat wasit di Liga 1 2021-2022 membuat PT LIB akhirnya membuka wacana untuk pengadaan video assistant referee (VAR).

Pengadaan VAR ini dianggap sebagai langkah solutif untuk menyelesaikan masalah kualitas wasit yang menjadi sorotan publik.

Akan tetapi, mantan wasit terbaik Indonesia era 90-2000-an, Purwanto, memiliki pendapat sendiri.

Menurut dia, pengadaan VAR dalam kompetisi cocok dijadikan solusi ke depan, tetapi tidak menyelesaikan masalah yang terjadi saat ini.

Baca juga: Persik Kediri Melihat Ada Peningkatan Kualitas Wasit di Liga 1 2021

Pengadaan VAR tidak murah dan membutuhkan waktu pemesanan yang cukup lama.

Bahkan, PT LIB sendiri mengungkapkan VAR diproyeksi baru bisa diterapkan di Liga 1 musim depan dengan percobaan pada akhir musim kompetisi 2021-2022.

Belum lagi wasit atau operator VAR nanti juga membutuhkan lisensi khusus sehingga perlu menjalani pendidikan terlebih dahulu.

Karena itu, jika tujuannya untuk menekan keputusan kontroversial, khususnya soal gol dan penalti, Purwanto menyarankan pengadaan tenaga tambahan dua orang pembantu wasit yang dekat dengan gawang.

Baca juga: Wasit Persebaya Vs Persela Diistirahatkan, Bonek Batal Demo

Hakim garis Liga 1 2021-2022 mengangkat bendera.
KOMPAS.com/Suci Rahayu Hakim garis Liga 1 2021-2022 mengangkat bendera.

"Tidak usah VAR dulu, dua orang pembantu wasit dekat dengan gawang saja tidak ada," ujar Purwanto kepada Kompas.com.

"Kan sebenarnya juga menjadi solusi, menempatkan pembantu wasit di gawang. Kalau wasit ragu bisa tanya mereka. Ilustrasi saja, sudah dibuat simpel saja, coba saja pasang dua orang di situ, tidak usah VAR," katanya.

Menurut Purwanto, pengadaan tenaga tambahan ini menjadi solusi yang lebih realistis.

Dia merasa hal itu efektif dalam menekan kemungkinan wasit membuat keputusan kontroversial. Setidaknya, sampai ada metode maupun teknologi yang lebih canggih datang.

Sebab, menurut pengamatannya, kejadian-kejadian selama ini yang terjadi disebabkan wasit kurang jeli dalam membaca situasi. Selain itu, kejadian dalam lapangan terjadi sepersekian detik.

Baca juga: Laga Persebaya Vs Persela Dikotori Keputusan Kontroversial Wasit

"Jadi, kasih dua orang tambahan di dekat gawang, manfaat tidak? Kan bisa membantu wasit lebih teliti dalam memutuskan pelanggaran di dalam penalti atau diluar penalti," tutur pria yang dijuluki Mr. Clean itu.

"Wasit jauh, dengan tambahan dua pembantu wasit di situ bisa tahu. Kalau tidak tahu ya kebangetan," tuturnya.

"Mereka tidak usah berlari, tinggal mengantisipasi apabila ada kejadian di dalam daerah hukuman yang sekiranya wasit tidak mengetahui," ucapnya.

Hakim garis Liga 1 2021 sedang memantau tendangan pojok.KOMPAS.com/Suci Rahayu Hakim garis Liga 1 2021 sedang memantau tendangan pojok.

Purwanto mengatakan, penambahan dua tenaga pembantu wasit di belakang gawang sangat mungkin dilakukan. Bahkan, FIFA pun sudah menyarankannya sudah lama.

Justru dia bingung kenapa selama ini PSSI belum melakukan hal itu, malah buru-buru melakukan pengadaan VAR.

"Ini sudah dilakukan FIFA sudah lama, kenapa PSSI kok belum melaksanakan. Jadi, ibaratnya yang kecil-kecil dulu dilakukan dan diamati, baru kalau tidak sukses bisa ambil langkah selanjutnya," katanya.

Menambah tenaga pembantu wasit tidak hanya menekan kekeliruan di dalam lapangan, tetapi juga memberikan waktu untuk meningkatkan kualitas wasit. Dia pun sangat yakin bisa berjalan sangat efektif.

"Kenapa tidak dicoba dulu itu menambah dua tenaga pembantu wasit. Di coba saja di Seri 3 sebelum pengadaan VAR, kan jadi uji coba," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Liga Inggris
Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Timnas Indonesia
Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com