Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andibachtiar Yusuf
Filmmaker & Football Reverend

Filmmaker & Football Reverend

Jangan Salah Kaprah! Pemanggilan Pemain Keturunan Bukan Naturalisasi

Kompas.com - 16/11/2021, 16:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Saya tak pernah mampu menemukan jawabannya, jika pun coba menjabarkannya biasanya selalu ada saja yang merasa pendapat saya tak pantas.

Faktanya, sejak program nasionalisasi sekitar 1955, negeri yang sudah bernama Indonesia ini menjadikan semua aset milik Belanda dan asing lainnya masuk ke pelukan negara.

Niatnya tentu bagus karena negeri baru dan besar ini perlu membangun dan mengisi pundi-pundi kasnya agar bisa mensejahterakan rakyatnya.

Cover National Geographic tahun 1955 dengan cover Bung Karno menunjukkan potensi dahsyat negeri ini. Hutan luas di Kalimantan, emas di Jawa dan Sulawesi, minyak di Sumatera dan tentu saja potensi wisata yang bisa dihasilkan.

Indonesia disebut sebagai sebuah negara yang siap jadi raksasa.

50 tahun kemudian, majalah yang sama memberikan cover yang sama. Bedanya, kali ini berisikan kisah kegagalan negeri ini.

Berpindahnya aset-aset tadi ke tangan negara diikuti dengan pengusiran banyak orang-orang yang dianggap asing, terutama kulit putih.

Baca juga: Jacksen F Tiago Respons Keras Isu Naturalisasi untuk Timnas Indonesia

 

Juga di perpustakaan Leiden, saya pernah menemukan sebuah artikel tentang mereka yang terusir dari negeri yang mereka cintai yaitu Indonesia.

Seorang lelaki berayah Jerman beribu Perancis yang tadinya bekerja di kantor pos di Semarang, pindah ke Jakarta pasca-proklamasi.

Kemudian, dia pindah ke Makassar pasca-Konferensi Meja Bundar 1949, dan harus rela diusir dari tanah kelahirannya dan pergi ke tanah yang ia sama sekali tidak pahami yaitu Eropa.

Kisah lainnya, seorang perempuan keturunan Polandia dan Italia di Garut, terpaksa pergi dari rumahnya di Bandung dan kembali ke tanah leluhurnya di Eropa, dan banyak kisah-kisah lain.

Sudah lama saya selalu penasaran, bagaimana negara yang lama berhubungan dengan bangsa Eropa ini, kini menjadi gamang jika sudah bicara soal orang Eropa.

Kisah di atas mungkin bukan jawaban tepatnya, tetapi kita seperti tercerabut dari sejarah kita sendiri, sesuatu yang telah membentuk banyak peradaban kita sendiri.

Makanya ketika orang-orang macam Ezra Walian, Sandy Walsh, Jordi Amat dan yang lainnya, diajak membela tanah nenek moyangnya, banyak dari kita merasa keberatan.

Fakhri Husaini, yang pernah menjadi pelatih tim usia muda Indonesia dan mantan pemain nasional terkemuka di eranya, pun menyatakan rasa keberatan yang sama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

FT Indonesia vs Korea Selatan 2-2: Unggul Jumlah Pemain, Garuda Muda Kecolongan

FT Indonesia vs Korea Selatan 2-2: Unggul Jumlah Pemain, Garuda Muda Kecolongan

Timnas Indonesia
Unggul Jumlah Pemain, Timnas U23 Indonesia Malah Kebobolan

Unggul Jumlah Pemain, Timnas U23 Indonesia Malah Kebobolan

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Masih Unggul, Korsel Harus Tampil 10 Pemain

Timnas U23 Indonesia Masih Unggul, Korsel Harus Tampil 10 Pemain

Timnas Indonesia
Alasan Rafael Struick Bakal Absen Kalau Indonesia Lolos

Alasan Rafael Struick Bakal Absen Kalau Indonesia Lolos

Timnas Indonesia
HT Indonesia vs Korea Selatan 2-1: Dwigol Struick Bawa Garuda Muda Unggul

HT Indonesia vs Korea Selatan 2-1: Dwigol Struick Bawa Garuda Muda Unggul

Timnas Indonesia
Komang Teguh Cetak Gol Bunuh Diri, Rafael Cetak 2 Gol

Komang Teguh Cetak Gol Bunuh Diri, Rafael Cetak 2 Gol

Timnas Indonesia
Rafael Struick Cetak Gol, Indonesia Jadi Tim Pertama Bobol Korsel

Rafael Struick Cetak Gol, Indonesia Jadi Tim Pertama Bobol Korsel

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Qatar Terjungkal, Warganet Ceria

Piala Asia U23 2024: Qatar Terjungkal, Warganet Ceria

Timnas Indonesia
Korsel Vs Indonesia, Gol Korsel Dianulir Wasit

Korsel Vs Indonesia, Gol Korsel Dianulir Wasit

Timnas Indonesia
Hasil Qatar Vs Jepang 2-4, Samurai Biru Butuh 101 Menit Singkirkan 10 Pemain Qatar

Hasil Qatar Vs Jepang 2-4, Samurai Biru Butuh 101 Menit Singkirkan 10 Pemain Qatar

Internasional
Susunan Pemain Korea Selatan Vs Indonesia, 2 Perubahan di Skuad Garuda Muda

Susunan Pemain Korea Selatan Vs Indonesia, 2 Perubahan di Skuad Garuda Muda

Timnas Indonesia
Indonesia Mendapatkan Dukungan untuk Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2027

Indonesia Mendapatkan Dukungan untuk Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2027

Liga Indonesia
Timnas Cricket Putri Indonesia Menang atas Mongolia, Emban Tekad Mulia

Timnas Cricket Putri Indonesia Menang atas Mongolia, Emban Tekad Mulia

Olahraga
Link Live Streaming Korea Selatan Vs Indonesia 8 Besar Piala Asia U23, Kickoff 00.30 WIB

Link Live Streaming Korea Selatan Vs Indonesia 8 Besar Piala Asia U23, Kickoff 00.30 WIB

Timnas Indonesia
Lima Kali Antarkan Indonesia Cetak Sejarah, Tuah Stadion Abdullah Bin Khalifa Dinantikan Saat Laga Melawan Korsel

Lima Kali Antarkan Indonesia Cetak Sejarah, Tuah Stadion Abdullah Bin Khalifa Dinantikan Saat Laga Melawan Korsel

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com