KOMPAS.com - Salah satu fakta menarik dari Liga 1 2021-2022 adalah kehadiran tiga pemain yang berbagi nama belakang Motta. Mereka adalah Marco Motta (fullback, Persija Jakarta), Yann Motta (bek tengah, Persija Jakarta) dan Henrique Motta (bek, Persipura Jayapura).
Meskipun sama-sama bernama Motta, ketiganya tidak memiliki hubungan kekeluargaan satu sama lain sebelum mengadu nasib di sepak bola Indonesia.
Akan tetapi, ketiganya memiliki satu kesamaan, yakni memiliki rapor merah selama 11 laga di Liga 1 2021 walau mereka memundaki ekspektasi lebih.
Marco Motta menutup seri kedua Liga 1 dengan cara yang kurang menyenangkan. Sang bek gagal mengeksekusi tendangan penalti pada penghujung laga kontra Barito Putera yang seharusnya membawa Persija Jakarta menang.
Kegagalan itu membuat Marco Motta makin disorot. Padahal, mantan pemain Juventus itu sebenarnya tampil cukup baik dari segi statistik.
Sang bek tampil sembilan kali dari 11 laga musim ini dengan menyumbangkan 1 asisst untuk Persija Jakarta.
Akan tetapi, sekarang Marco Motta butuh kerja keras lagi untuk bisa membawa Persija Jakarta mengejar ketertinggalan di klasemen.
Baca juga: Rekor Pertemuan Persib Vs Persija, Siapa Unggul?
Memasuki usia 35 tahun, Motta memang harus lebih banyak mengandalkan pengalamannya saat menghadapi lawan. Dia lebih memilih pergerakan efisien dengan melepas operan sambil menunggu momentum.
Posisi fullback dituntut untuk memiliki mobilitas tinggi untuk naik turun lapangan, apalagi Persija Jakarta mengandalkan serangan dari flank dan bola umpan silang untuk mencetak gol.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.