Selanjutnya, M. Ali Rifki juga membiasakan tim untuk selalu mendahului saat melakukan salaman jelang pertandingan sebagai bentuk rasa hormat dan sportsmanship.
“Mau bermain kandang maupun tandang, kami yang harus datang ke tim lawan untuk bersalaman saat tos di awal pertandingan. Kami harus mendahului,” ucapnya.
Tidak selesai di situ, setelah laga usai tim juga punya tradisi baru yakni bersih-bersih ruangan ganti.
Pemain dan official secara bergotong royong kerja bakti membersihkan ruang ganti ketika akan meninggalkan Stadion.
Pemain bahkan tidak segan untuk menyapu dan mengambil sampah yang berserakan di ruang ganti setelah mereka gunakan.
Baca juga: Hasil Dua Derbi Malam Ini - Man City Pecundangi MU, Persebaya Imbangi Arema
Hal ini sebagai bentuk rasa hormat dengan mengurangi beban petugas kebersihan stadion serta menanamkan sikap disiplin kepada para pemain.
Ada harapan hal-hal sederhana tersebut bisa menular ke klub-klub lain sehingga menciptakan menciptakan sebuah energi positif yang membawa sepak bola ke arah lebih baik.
“Jadi, kami harus membantu energi positif, boleh berseberangan boleh rivalitas tetapi kedamaian harus tetap dijaga,” tutur pria yang sebelumnya menjabat sebagai manajer keuangan klub itu.
Tidak lupa, kebiasaan baru ini juga ikut disosialisasikan kepada suporter, terkhusus Aremania.
Sebagai bagian dari klub, Aremania diharapkan ambil bagian dari upaya tim untuk membawa wajah baru pada sepak bola Indonesia dan menjauhkan diri dari rivalitas tidak sehat.
“Saya sampaikan jauhi ujaran kebencian harus cinta damai. Rivalitas boleh, bodoh jangan,” ujarnya lagi.
“Kita boleh mendukung tim kesayangan tapi untuk apa melakukan ujaran kebencian kepada tim lain? itu membuat suasana tidak nyaman sendiri,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.