KOMPAS.com - Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari teknologi. Bukan hanya untuk menunjang hidup manusia, 'serangan' teknologi juga merambah dunia sepak bola dalam beberapa tahun terakhir.
Berbagai teknologi pembantu diciptakan untuk meningkatkan kualitas sebuah kompetisi sepak bola.
Mulai dari alat komunikasi wasit, teknologi garis gawang, EPTS (pelacak performa dan statistik di dalam lapangan), hingga VAR.
Sepak bola Indonesia juga sudah membuka diri dengan teknologi. Dimulai dari pengadaan alat komunikasi wasit, kini muncul wacana pengadaan VAR atau video pembantu wasit.
Baca juga: Jadwal Persebaya Seri 3 Liga 1 2021, Aji Santoso Siap Rotasi Pemain
Akan tetapi, di tengah upaya memodernisasi, sepak bola Indonesia juga masih setia dengan kearifan lokal.
Salah satu diantaranya adalah pawang hujan. Sebuah "teknologi" berbasis metafisika yang menembus batas-batas keilmuan dan teknologi modern.
Sebagai negara tropis, hujan ibarat "hadiah" tahunan warga Indonesia.
Namun, jika curah hujan yang turun terlalu tinggi, kondisi ini bisa menggangu jalannya pertandingan. Di situlah jasa pawang hujan terpakai.
Secara sederhana, pawang hujan berguna untuk mengurangi peluang turunnya hujan saat pertandingan berlangsung.
Dalam penyelenggaraan agenda besar sepak bola nasional, pawang hujan ini selalu dicari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.