Sayangnya pandemi Covid-19 mengubah segalanya. Setelah kompetisi vakum eksodus pemain bintang dimulai. Andalan lini serang seperti Bruno Matos, Alberto Goncalves, Emmanuel Oti dan Greg Nwokolo pergi tak kembali.
Kondisi itu menjadi awal mulai ambruknya fondasi tim.
Namun apapun itu kedua pihak memutuskan untuk berpisah secara baik-baik. Baik Rahmad Darmawan dan manajemen satu visi bahwa berpisah adalah jalan terbaik yang bisa diambil saat ini.
“Kami mengakhiri-nya untuk kebaikan semua. Setiap Pengambilan Keputusan itu harus dilakukan tanpa emosi. Sehingga tak ada yang terlihat menang dan tak boleh ada yang merasa kalah,” ujar Presiden Madura United, Achsanul Qosasi.
“Mengakhiri kesepakatan harus sama dengan saat memulai. Hadapi dengan niat baik dengan rasa saling menghormati dan saling menyadari,” imbuhnya.
Tidak hanya Rahmad Darmawan, Madura United juga menghentikan kerja sama dengan dua staf pelatih lainnya yakni, asisten pelatih Rasiman dan asisten pelatih teknik Dwi Priyo Utomo.
“Terima kasih Coach Rahmad Darmawan, Coach Rasiman dan Coach Dwi Priyo Utomo. Kebersamaan dalam sepak bola adalah pelajaran hidup yang tak akan terlupakan. Dia akan terus datang dengan diselingi sesaat perpisahan,” ucap Achsanul Qosasi.
Kepergian tiga pelatih ini membuat Madura United harus membangun tim dari awal lagi.
Ini menjadi keputusan yang berat sebab ketiganya merupakan pelatih yang sudah cukup lama melebur bersama tim.
Dwi Priyo Utomo bergabung Madura United pada musim 2020 untuk melengkapi kebutuhan pelatih teknik Rahmad Darmawan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.