"Tanpa mengurangi rasa hormat, saya melihat beberapa pemain lain membuat pelanggaran, tetapi tidak diganjar dengan kartu. Namun, kami akan menerima keputusan dari wasit," ujar Eduardo.
"Saya tidak akan mengomentari keputusan wasit dan tidak juga mengomentari kepemimpinan wasit pada laga ini (melawan Persebaya)," katanya.
"Namun, memang harus diakui kami beberapa kali mendapatkan kartu merah dan sering bermain dengan 10 pemain. Kami berusaha memberikan yang terbaik saat dalam kondisi tersebut seperti yang kami lakukan pada saat melawan Persebaya," katanya.
Eduardo Almeida bukanlah sosok pelatih yang mudah menyalahkan keadaan.
Terpenting baginya adalah bagaimana menemukan sebuah solusi sebelum mencari kambing hitam.
Karena itu, dia selalu berusaha membuat Arema FC menjadi tim yang bisa beradaptasi cepat dengan semua kondisi di lapangan.
"Tentu saja sangat berdampak kepada semuanya. Kami tidak bisa bertanding secara imbang dengan jumlah pemain yang kurang," ujar mantan pelatih Semen Padang itu.
Baca juga: Jadwal Persija di Seri 3 Liga 1: Lawan Persib, Bali United, hingga Bhayangkara
"Karena itu sangat sulit dan kami harus menyesuaikan diri dengan permainan lawan. Kami berusaha untuk bertahan sebaik mungkin dan mencoba membuka peluang counter attack," ujarnya.
"Tentu saja kartu merah sangat berdampak. Kami kekurangan tenaga, kami juga bermain dengan jumlah pemain yang lebih sedikit sehingga kami mau tidak mau harus mengubah strategi permainan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.