SOLO, KOMPAS.com - Winger Arema FC, Dendi Santoso, mendapat sorotan usai mendapat kartu merah (akumulasi dua kartu kuning) pada pekan ke-11 Liga 1 2021-2022 melawan Persebaya Surabaya di Stadion Manahan Solo, Sabtu (6/11/2021) malam.
Dendi dinilai terbawa tingginya tensi pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur itu sehingga melakukan dua pelanggaran keras beruntun terhadap pemain Persebaya, Reva Adi Utama.
Pelanggaran pertama terjadi pada menit ke-52, kemudian dilanjutkan pelanggaran pada menit ke-53 yang berbuah kartu merah.
Reva Adi Utama "menyebabkan" tiga kartu kuning untuk pemain Arema FC.
Sebelum insiden Dendi Santoso, Reva juga dilanggar oleh M Rafli yang juga berakhir dengan "hadiah" kartu kuning.
Baca juga: Hasil Arema Vs Persebaya: Diwarnai Kartu Merah, Derbi Jatim Berakhir Imbang 2-2
Akibatnya, Arema FC harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-53 yang membuat Persebaya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Hasil ini membuat Dendi Santoso menjadi sasaran kritik sebab pelanggaran yang dilakukan dirasa tidak perlu, apalagi dilakukan saat Arema FC dalam keadaan unggul.
Kondisi itu ditanggapi M Rafli. Mewakili pemain, pencetak gol kedua Arema FC tersebut enggan menyudutkan Dendi dan kartu merahnya.
"Namanya sepak bola kami tidak bisa menyalahkan kartu merah," ujar M Rafli.
Pemain berusia 22 tahun tersebut merasa kartu merah menjadi bagian dari drama sepak bola yang berisiko didapatkan tim di setiap pertandingan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.