Penyerang asal Belanda itu juga sempat mengalami masalah kebugaran, hingga membuatnya jarang ditampilkan.
"Jadi kami melakukan persiapan tanpa striker yang sesungguhnya. Itu bisa dengan jelas menunjukkan enam laga awal adalah waktu membentuk fondasi di dalam tim, membentuk tim yang solid," tutur Alberts.
Baca juga: Klasemen Liga 1: Persib Sapu Bersih Seri Kedua, Bhayangkara FC Tergusur
"Fondasi sudah terbentuk dan setelah itu striker kami juga sudah kembali dari cedera dan dalam kondisi bugar," katanya menambahkan.
Menjadikan seri pertama Liga 1 sebagai ajang "pramusim", adalah satu-satunya pilihan yang bisa diambil Persib. Namun keputusan itu pun jelas bukan tanpa risiko.
Meski tidak terkalahkan, empat hasil imbang yang didapatkan Persib secara beruntun pada seri pertama kompetisi tak membuat Bobotoh puas. Performa Persib selama seri pertama dianggap fan mengecewakan.
Pembenahan pun dilakukan Alberts pada dua pekan masa jeda sebelum seri kedua. Hasilnya terbukti tokcer, Persib yang sempat tertatih di seri pertama mulai menunjukkan taringnya pada seri kedua Liga 1.
Dikatakan Alberts dirinya tidak terkejut dengan pencapaian Persib di seri dua, karena itu sudah masuk dalam rencananya.
Baca juga: Kalah dari Persib, Pelatih Persela Kecewa hingga Akui Hilang Fokus
Alberts mengatakan, Persib sangat percaya diri menatap seri kedua karena tim sudah jauh lebih siap dalam menghadapi laga kompetitif di kompetisi.
"Jadi kami sudah lebih siap setelah seri pertama. Kami tahu apa yang harus dilakukan untuk menghadapi seri kedua," ucap Alberts.
"Itu perbedaan antara seri pertama dan kedua, kami memanfaatkannya sebagai pramusim dan tahu apa yang harus dilakukan," tutur pelatih 66 tahun itu.
"Dalam waktu yang bersamaan juga, kami harus membangun chemistry di dalam tim. Jadi butuh waktu tertentu untuk membuat pemain saling mengenal satu sama lain, baik itu di dalam maupun luar lapangan," ujarnya menegaskan.