KOMPAS.com - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengingatkan para pemain Indonesia yang bermain di luar negeri untuk lebih berhati-hati setelah kejadian buruk menimpa Saddil Ramdani.
Saddil Ramdani mengalami kesulitan untuk pulang ke Indonesia karena tak diperbolehkan pihak imigrasi Malaysia.
Hal ini karena klub lama Saddil, Pahang FA (sekarang Sri Pahang FC), belum membayar tagihan bea cukai untuk pemain asing pada 2019.
Tagihan yang belum dibayarkan klub Liga Super Malaysia itu dikabarkan mencapai 43.000 ringgit atau setara Rp 148 juta.
Padahal, Saddil Ramdani sudah tak memperkuat Pahang FA dan kini berstatus sebagai pemain Sabah FC.
Baca juga: Menpora: Saddil Ramdani Sudah Bisa Pulang ke Indonesia Hari Ini
Saddil Ramdani telah mencoba berkoordinasi dengan pihak Pahang FA untuk mencari solusi.
Pemain berusia 22 tahun itu juga mencoba menghubungi agen yang menghubungkannya dengan Pahang FA, Joe Estrada. Namun, upaya yang dilakukan tidak menghasilkan apapun.
Kabar soal tertahannya Saddil di Malaysia kemudian tersebar dengan cepat.
Setelah itu, banyak pihak yang bergerak untuk memberikan bantuan kepada sang pemain, salah satunya pemerintah Indonesia.
Pemerintah melalui Menpora Zainudin Amali langsung berkomunikasi dengan PSSI agar masalah yang menimpa Saddil bisa segera diatasi.
Baca juga: Dua Pesan Penting Kurniawan Dwi Yulianto Sikapi Kasus Saddil Ramdani
Menpora juga memerintahkan bawahannya untuk berkomunikasi dengan Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, Malaysia.
Berbagai upaya yang telah dilakukan pada akhirnya dapat membantu masalah yang menimpa Saddil.
Pahang FA pun kini telah melunasi tagihan bea cukai eks pemain Bhayangkara FC tersebut.
Saddil juga sudah berada di Indonesia setelah terbang ke Jakarta pada Kamis (4/11/2021).
PSSI mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Menpora Zainudin Amali dan KBRI di Malaysia terkait bantuan kepada Saddil.