Namun, keterpurukan itu justru menjadi momentum kebangkitan bagi Persik Kediri. Pada tahun 2018 mereka juara Liga 3, dilanjutkan juara Liga 2 di tahun 2019.
Seharusnya Persik Kediri dan Persija Jakarta sudah bisa bertemu pada musim 2020. Namun, kompetisi tahun itu tertunda karena pandemi Covid-19.
2. Persik dan Persija tim sama-sama terluka
Pada Liga 1 musim 2021-2022 ini kedua tim bisa dibilang sama-sama masih terbelit masalah inkonsistensi. Pertandingan terakhir kedua tim berakhir kurang maksimal.
Pada pekan kesembilan Persik Kediri tumbang di tangan Persela Lamongan 0-1. Kekalahan itu membuat Macan Putih berada di posisi 15, tepat satu setrip di atas zona degradasi klasemen sementara Liga 1.
Baca juga: Persik Vs Persija, Persija Bertekad Tak Ulangi Kesalahan
Sementara Persija Jakarta di laga terakhir juga kalah 0-1 dari Persebaya Surabaya. Kekalahan tersebut mengundang kritik karena Macan Kemayoran diproyeksikan bersaing di papan atas.
Atas hasil mengecewakan itu Persija Jakarta terlempar ke posisi 9 setelah sebelumnya berada di posisi 5 besar Liga 1.
3. Kedua tim sama-sama mencari momentum bangkit
Tren kurang baik yang didapatkan kedua tim justru diyakini akan menjadikan duel Persik vs Persija semakin menarik. Sebab, kedua tim memiliki motivasi besar untuk saling mengalahkan dan memetik kemenangan.
Persija Jakarta membutuhkan kemenangan untuk membawa mereka kembali ke papan atas klasemen sementara.
Sementara Persik Kediri akan lebih ngotot lagi memetik kemenangan untuk menjauhkan diri dari zona degradasi.
4. Pembuktian pelatih
Seperti diketahui, rentetan hasil kurang maksimal yang didapatkan Persija Jakarta membuat pelatih Angelo Alessio disorot.
Sebab, label eks asisten Antonio Conte di Juventus dan Chelsea jelas memunculkan ekspektasi besar kepada Angelo Alessio.
Tentu pelatih asal Italia itu membutuhkan banyak kemenangan untuk menjawab ekspektasi publik. Apalagi, Persija asuhan Angelo Alessio sementara ini terlempar ke papan tengah klasemen Liga 1 2021-2022,