Top Skor Liga 1, ke Mana Striker Indonesia?

Striker berusia 32 tahun itu tercatat sudah mencetak tiga gol dari total enam penampilan.

Melihat komposisi skuad setiap tim, gelar top skor Liga 1 musim ini kemungkinan besar akan jatuh ke pemain asing.

Sebab, mayoritas tim Liga 1 memiliki setidaknya satu striker atau winger asing.

Faktor itulah yang membuat striker-striker lokal Indonesia jarang mendapatkan kesempatan bermain di Liga 1.

Sebagai contoh, Arema FC sebenarnya memiliki tiga striker lokal potensial pada diri Dedik Setiawan, Kushedya Hari Yudho, dan Muhammad Rafli.

Namun, mereka lebih sering dimainkan sebagai winger atau gelandang serang oleh pelatih Arema FC, Eduardo Almeida.

Baca juga: Hasil Persiraja Vs Arema FC: Tuah Carlos Fortes Berlanjut, Singo Edan Menang 2-0

Sebab, Arema FC memiliki striker asing, yakni Carlos Fortes (Portugal) yang sudah mencetak lima gol hingga pekan ke-8 Liga 1.

Fakta ini tentu sangat mengkhawatirkan mengingat Kushedya Hari Yudho, Dedik Setiawan, dan Muhammad Rafli, merupakan tiga striker yang kerap dipanggil oleh pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Contoh lain kehadiran pemain asing membuat striker Indonesia kekurangan menit bermain terjadi di Persib Bandung dan Bali United.

Di Persib Bandung, Ezra Walian jarang mendapatkan kesempatan bermain sebagai striker tengah.

Sebab, Persib Bandung memiliki dua striker asing, yakni Wander Luiz dan Geoffrey Castillon.

Nasib serupa juga dialami Lerby Eliandry di Bali United.

Hingga pekan ke-8 Liga 1, Lerby Eliandry tercatat baru mendapat kesempatan tampil sebanyak empat kali, itu pun sebagai pemain pengganti.

Baca juga: Jika Disaksikan Penonton, Harga Tiket Liga 1 Mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 1,5 Juta

Lerby Eliandry lebih sering duduk di bangku cadangan karena pelatih Bali United, Stefano Cugurra, selalu mengandalkan Ilija Spasojevic.

Pada era Liga 1 atau sejak 2017, tidak ada pemain Indonesia yang berhasil meraih gelar top skor kompetisi.