Pertandingan yang menegangkan ini cukup mengejutkan sebab di babak 6 besar Kaltim dipaksa tunduk 5-1 oleh Jatim.
Baca juga: Profil Eduard Ivakdalam, Legenda Persipura yang Bawa Papua Raih Emas Sepak Bola PON XX
Namun, kali ini Kaltim membuat Jatim harus susah payah memetik kemenangan.
Ruddy Keltjes mengatakan penurunan performa ini diakibatkan kepemimpinan wasit yang menurutnya aneh.
Menurut sang pelatih, wasit sering kali membunyikan peluit untuk Kaltim sehingga mengganggu konsentrasi anak asuhnya.
“Kalau peluit diarahkan terus ke kami bagaimana? Anak sudah mau bangkit ditimpa lagi, down lagi,” ujar pelatih berusia 62 tahun.
“Sampai ada penalti coba, dia yang menabrakkan badan ke pemain kami kok bisa penalti dari mana? Saya mantan pemain sepak bola saya tahu, tidak bisa seperti itu. Kapan kita bisa maju? Kasihan anak-anak. Saya menang pun akan tetap saya kritik demi Indonesia,” imbuhnya.
Namun, perjalanan Ruddy Keltjes dan skuad PON Jatim 2021 tidak akan berakhir begitu saja.
Dia membuka wacana untuk melanjutkan kiprah tim ini ke pentas Liga 3.
“Semua anak saya angkut ke Bandung untuk ikut divisi tiga (Liga 3), tidak ada evaluasi-evaluasi. Semua saya bawa termasuk pengurusnya,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.