Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua PSSI Jawa Timur Angkat Bicara Soal Video Viral tim Futsal di PON

Kompas.com - 01/10/2021, 17:30 WIB
Suci Rahayu,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Wakil Ketua PSSI Jawa Timur, Amir Burhanuddin angkat bicara mengenai sorotan warganet terkait permainan keras yang ditunjukkan tim futsal Jatim saat melawan Jawa Barat di PON XX 2020 Papua.

Dia mengatakan apa yang terjadi dalam video dan reaksi yang diberikan warganet merupakan sebuah kesalahpahaman.

Sebelumnya beredar cuplikan video babak penyisihan terakhir Grup B antara Jawa Timur melawan Jawa Barat yang diselenggarakan di GOR Futsal Kab. Mimilka pada (29/9/2021).

Dalam video tersebut, Jawa Timur yang mengenakan jersey warna hitam mendapatkan sorotan tajam karena permainan keras menjurus kasar yang mereka tunjukan.

Selain itu pertandingan juga dibumbui dengan keputusan kontroversial wasit yang dianggap berat sebelah.

Isu semakin liar setelah sebuah video di Instagram memperlihatkan orang yang diduga perangkat pertandingan masuk ke ruang ganti pemain Jatim.

Video-video yang beredar itu pun menciptakan kegaduhan di kalangan warganet. Alhasil, muncul nada-nada sumbang mengenai pengaturan skor, tindak kecurangan dsb.

Baca juga: Selain Buka PON XX, Presiden Jokowi Dijadwalkan Resmikan Sejumlah Infrastruktur di Papua

Menanggapi hal tersebut Amir Burhanudin memberikan klarifikasi. Menurutnya reaksi dari yang diberikan atas cuplikan video tersebut terlalu berlebihan.

Sebab fakta di dalam lapangan sebenarnya tidak seperti yang dinarasikan di media sosial.

Pertandingan memang berjalan dengan sangat ketat, namun situasi berjalan cukup kondusif di dalam lapangan.

Bahkan ia membeberkan hubungan tim futsal Jatim dan Jabar juga tidak ada masalah setelah laga usai.

“Ramainya di sosmed saja dan yang meramaikan bukan orang yang ada di lapangan,” ujar Amir Burhanuddin.

“Faktanya berbeda, di lapangan cukup terkendali. Kami percaya dengan official pertandingan dan hingga pagi ini kami fine-fine saja sama Jawa Barat. Bahkan baru saja kami selesai ngobrol bersama ketua Asprov,” imbuhnya.

Amir Burhanuddin berharap semua pihak terpancing dan termakan cuplikan video yang beredar. Sebab cuplikan sekian detik yang diambil terlalu dilebih-lebihkan. Padahal tidak bisa mewakili pertandingan secara keseluruhan.

"Ya bisa jadi efek kecanggihan teknologi yang kemudian seakan-akan kejadian dramatis. Janganlah begitu. Seandainya tidak lolos ya tahun depan dicoba lagi. Jangan membuat drama dan pengaruh negatif," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com