“PON Papua ini memang tempatnya tidak lazim. Tempatnya di mangkukan (lokasi pendaratan yang berbentuk mangkuk) sehingga menimbulkan dinamika angin yang luar biasa, turbulensi dan sebagainya sehingga menciptakan tantangan tersendiri,” ujarnya.
Namun, di sisi lain, area pendaratan ini membuat kompetisi untuk memperebutkan medali emas menjadi semakin menarik.
Sebab, lokasi yang disediakan pun masih baru bangun, sehingga tidak ada tim yang diuntungkan maupun dirugikan.
“Semua mengalami hal yang sama, semua baru datang dan baru menggunakan lapangan ini, tinggal yang membedakan dari waktu ke waktu ini intervalnya kadang satu menit pertama bagus, lalu menit berikutnya tidak bagus, nah ini dinamikanya kan sangat luar biasa,“ ujarnya.
Baca juga: Hasil Sepak Bola PON Papua, Jabar dan Sumut Kompak Menang 1-0
“Peluangnya sama, karena kondisi tempat yang sangat relatif sangat baru dan belum pernah digunakan untuk kompetisi, sehingga semuanya masih meraba-raba,” tutur Sugeng.
Mengenai target, kondisi dan tantangan di lapangan tak mengubah target Jatim untuk mengawinkan emas di nomor putra dan putri.
Cabor paralayang di PON XX Papua 2021 diikuti total 64 atlet dari sembilan provinsi, dengan rincian 18 putri dan 46 putra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.