Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Performa Persib Saat Lawan Bali United Tuai Kritik, Robert Alberts Buka Suara

Kompas.com - 21/09/2021, 12:00 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Permainan Persib Bandung saat berhadapan dengan Bali United pada pekan ketiga Liga 1 2021-2022 menuai banyak kritik dari bobotoh, terutama di media sosial.

Para pengkritik Maung Bandung itu menganggap, Persib tampil buruk dan tak bisa memanfaatkan keunggulan jumlah pemain atas lawan.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Indomilk Arena, Sabtu (18/9/2021) itu Persib memang diuntungkan karena Bali United harus bermain dengan 10 pemain.

Sejak pertengahan babak pertama, Leonard Tupamahu dikartu merah wasit karena melanggar Febri Hariyadi.

Baca juga: Gara-gara 11 Kartu Kuning dalam Tiga Laga, Persib Kirim Surat Protes Kepada PSSI

Persib sejatinya bisa mengambil momentum dari keluarnya Leonard. Sebab, mereka mampu menyamakan kedudukan dan sempat berbalik unggul 2-1 atas Bali United.

Akan tetapi, alih-alih mampu menambah gol atau mempertahankan keunggulan, gawang Persib justru mampu dibobol lawan.

Hal itu membuat Bali United bisa menyamakan kedudukan dan memaksa pertandingan berakhir dengan hasil imbang 2-2.

Kritik pun dialamatkan pada penampilan Persib di babak kedua, tepatnya setelah Bali United berhasil menyamakan kedudukan.

Permainan Persib terkesan monoton. Aliran serangan Persib pun buntu karena mudah dipatahkan lawan.

Baca juga: Pelatih Persib Enggan Terlalu Mengeksploitasi Potensi Beckham

Pelatih Persib Robert Rene Alberts angkat bicara. Menurut pelatih asal Belanda itu, dia pun kecewa dengan hasil imbang yang diraih anak asuhnya saat jumpa Bali United.

Hanya, dia menolak anggapan bila permainan Persib bisa didikte lawan.

Alberts mengatakan, setelah berhasil menyamakan kedudukan, Persib masih bisa mendominasi penguasaan bola. Bali United bermain lebih ke dalam untuk lebih fokus mengawal pertahanan.

Ketika mendapatkan momentum, klub berjulukan Serdadu Tridatu itu langsung melancarkan serangan balik cepat.

Menurut Alberts, taktik tersebut lazim digunakan oleh klub yang bermain dengan 10 pemain di lapangan.

Baca juga: Persib Terancam Tanpa Ezra Walian Saat Jumpa Borneo FC

"Ketika kami unggul jumlah pemain, mereka jadi lebih banyak turun ke belakang dan itu sebenarnya sudah kami diskusikan saat turun minum," kata Alberts kepada wartawan, Senin (20/9/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com