KOMPAS.com - Robert Rene Alberts kecewa berat dengan hasil imbang yang diraih timnya dalam laga Bali United vs Persib Bandung pada pekan ketiga Liga 1 2021-2022.
Pertandingan Bali United vs Persib berakhir dengan skor 2-2 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Sabtu (18/9/2021) kemarin.
Dua gol Bali United dibukukan oleh Ilija Spasojevic (7') dan Yabes Roni (56'), sedangkan Persib membalas lewat gol Beckham Putra Nugraha pada menit ke-36 dan ke-46.
Baca juga: Klasemen Liga 1 - PSIS di Puncak, Bali United di Atas Persib
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, mengatakan, secara probabilitas, timnya seharusnya bisa memenangi pertandingan kontra Bali United.
Sebab, Bali United harus bermain dengan 10 pemain sejak pertengahan babak pertama, tepatnya setelah Leonard Tupamahu diganjar kartu merah wasit karena melanggar Febri Hariyadi.
Keunggulan jumlah pemain sejatinya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Persib.
Skuad berjuluk Maung Bandung itu sempat tertinggal pada menit ke-7 melalui Ilija Spasojevic, tetapi kemudian mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-36 melalui Beckham Putra Nugraha.
Persib bahkan berbalik unggul 2-1 pada awal babak kedua, lagi-lagi lewat gol yang dibukukan Beckham.
Akan tetapi, keberuntungan belum berpihak kepada Persib. Sebab, Bali United malah bisa mencuri gol pada menit ke-56 lewat Yabes Roni dan memaksa pertandingan berakhir dengan skor 2-2.
"Jika kami memimpin 2-1 di babak kedua dan Bali bermain dengan sepuluh pemain, kami seharusnya bisa mendapatkan hasil yang lebih baik," kata Alberts, seusai laga Bali United vs Persib.
"Kami seharusnya bisa menahannya dan kami seharusnya bisa lebih stabil," ujar pelatih asal Belanda itu lagi.
"Kalian tahu, Bali memainkan serangan balik dan kami seharusnya menyelesaikan laga ini dengan kemenangan, tapi itu bagian yang kurang di hari ini."
"Jadi, kami harus lebih baik di masa yang akan datang," tutur Alberts menambahkan.
Penurunan kualitas permainan Persib tampak pada pertengahan babak kedua, tepatnya setelah Beckham ditarik keluar karena mengalami cedera.
Alberts mengakui, setelah Beckham keluar, agresivitas Persib dari lini tengah tampak berkurang.
Persib cenderung mengandalkan poros serangan melalui sektor flank yang mampu diredam Bali United.
"Bisa dilihat ketika Beckham keluar, di posisi tersebut jadi ada jarak dan Bali memanfaatkan itu," kata dia.
"Akan tetapi, saya rasa kami banyak menguasai bola di area sepertiga akhir penyerangan," ungkap Alberts melanjutkan.
"Namun, kami tidak bisa memanfaatkan penguasaan bola itu menjadi situasi yang berbahaya."
"Semuanya sebenarnya sudah oke, tapi kami harus memenangi pertandingan dengan membuat posisi mencetak gol," ujar dia lagi.
Meski begitu, Alberts menolak anggapan bahwa setelah Beckham keluar, Bali United bisa menguasai permainan melawan Persib.
Dia mengatakan, Bali United bukannya menguasai permainan, melainkan hanya menahan permainan.
Baca juga: Bali United Bersyukur Bisa Imbangi Persib dengan Hanya 10 Pemain
Alberts mengatakan, secara keseluruhan, kendali permainan tetap berada di tangan Persib.
Hanya, kekurangan Maung Bandung adalah tidak bisa memanfaatkan situasi untuk mencetak gol.
"Dan saya tidak berpikir mereka menguasai permainan. Mereka menahan permainan. Bermain dengan sepuluh pemain membuat mereka bermain lebih ke dalam," kata Alberts menegaskan.
"Mereka juga banyak mendapatkan second ball ketika bertahan dengan memanfaatkan kesalahan kami."
"Jadi saya tidak berpikir mereka menguasai permainan, kami tetap menguasai bola. Namun, kami tidak bisa mencetak gol," ujar Alberts menambahkan komentarnya seusai laga Bali United vs Persib Bandung di Liga 1 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.