Kesuksesan Liverpool dalam partai final Liga Champions 2005 kemudian dikenang dengan peristiwa "keajaiban di Istanbul".
Sebaliknya, kubu AC Milan menganggap malam final Liga Champions itu tak ubahnya "tragedi Istanbul" bagi mereka.
Momen ajaib Liverpool itu masih diingat hingga sekarang. Juergen Klopp pun masih paham betul detik-detik Si Merah juara.
Baca juga: Prediksi Liverpool Vs Milan, Misi Sulit Comeback Rossoneri di Liga Champions
“Jelas malam itu saya tidak berpikir untuk menonton babak kedua," ucap Klopp, sebagaimana dikutip dari Football Italia, Rabu (15/9/2021).
"Pemain di ruang gant Liverpool dan semua orang sudah mengira laga telah berakhir karena Milan sudah unggul 3-0," tutur juru taktik Liverpool itu.
"Namun, saya ingat penyelamatan dari (Jerzy) Dudek. Kemudian itu menjadi sensasi sepak bola terbesar yang pernah ada," imbuhnya.
Kemenangan Liverpool pada final Liga Champions 2005 memang ditentukan oleh kiper mereka Jerzy Dudek.
Dudek menahan penalti eksekutor kelima AC Milan Andriy Shevchenko yang memastikan Liverpool meraih trofi Liga Champions-nya yang kelima saat itu.
Setelah momen final 2005, Liverpool dan AC Milan kembali bertemu di partai puncak Liga Champions dua musim setelahnya (Athena 2007).
Hasilnya berbeda 180 derajat. AC Milan gantian mengalahkan Liverpool lewat waktu normal, skor akhirnya 2-1.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.