Dituding Memaki dalam Bahasa Portugal Saat Lawan Barito Putera, Ini Klarifikasi Teco

JAKARTA, KOMPAS.com - Laga pekan kedua Liga 1 2021-2022 yang mempertemukan Bali United melawan Barito Putera di Stadion Indomilk Arena Tangerang, Sabtu (11/9/2021) lalu diwarnai kontroversi.

Manajer Barito Putera Mundari Karya melayangkan protes kepada pelatih Bali United Stefano Cugurra alias Teco.

Pelatih asal Brasil itu dianggap melontarkan kata-kata yang tidak sepatutnya dalam Bahasa Portugis.

Mundari Karya mengklaim kata-kata tidak patut tersebut dilontarkan kepada penggawa Laskar Antasari dan perangkat pertandingan.

Baca juga: Barito Vs Bali United, Teco Akui Pasukan Djanur Punya Kualitas Menjegal Timnya

Bahkan, ucapan Teco itu sempat terekam dalam siaran secara langsung.

Saat dimintai klarifikasi, Stefano Cugurra membantah tudingan tersebut.

Dia merasa tidak pernah berkomunikasi dengan Barito Putera seperti yang dituduhkan.

“Saya tidak pernah. Saya tidak pernah bicara sama pemain lawan dari Barito atau tim lain waktu pertandingan, Saya tidak pernah ganggu konsentrasi dari pemain tim lain,” ujar Teco.

Selain itu, Teco mengaku selalu menghormati dan menjaga adab kepada tim lawan, tidak terkecuali saat melawan Barito Putera.

“Sebelum pertandingan, di presscon (konferensi pers), saya bilang tim mereka bagus punya pemain dan pelatih bagus," kata Teco.

"Saat presscon setelah pertandingan, saya bilang gol dari mereka cantik. Selesai pertandingan, saya salam sama pemain Barito,” ujar pelatih berusia 47 tahun itu.

Baca juga: Liga 1 2021 - Persib Terancam Tanpa Nick Kuipers Hadapi Bali United

“Maaf, tapi manajer mereka pasti salah paham,” imbuhnya.

Stefano Cugurra berharap bisa mendapatkan kesempatan untuk membuat klarifikasi secara langsung dengan Mundari Karya mengenai hujatan dalam Bahasa Portugis yang disangkakan kepadanya.

Teco yakin kegaduhan ini cuma salah paham saja.

“Lebih bagus nanti di putaran kedua kami main lagi lawan Barito, saya sama manajer mereka bisa ketemu baik-baik, bicara buat selesaikan masalah ketidakpahaman ini," ujar dia.

“Saya datang di Indonesia buat kerja keras buat tim saya punya prestasi sesuai target dari manajemen atau lebih."

"Saya bukan datang di Indonesia buat punya masalah atau buat orang lain tersinggung," tutur mantan pelatih Persija Jakarta itu menambahkan.