Hal tersebut disebabkan Barito dan Persita yang menjadi dua lawan Persib sebelumnya, cenderung menjadikan sektor flank sebagai poros serangan.
Selain itu, di laga melawan Persita, Alberts juga melihat, Klok dan Rashid cukup kerepotan dalam mengantisipasi serangan balik cepat yang dilancarkan lawan.
"Meski begitu, di pertandingan penampilan lini tengah, kami masih belum cukup dominan," kata Alberts.
"Sebab, Persita juga kerap bisa melalui lini tengah kami yang dihuni dua pemain tersebut," ujar dia.
Namun, Alberts sudah melihat progres positif yang ditunjukkan Klok dan Rashid sebagai duo gelandang anyar Persib.
Menurutnya, kedua pemain itu memang dibutuhkan proses untuk menjadi lebih tangguh.
Akan tetapi, bila melihat performa keduanya sejauh ini, tidak lama lagi Klok dan Rashid akan menjadi kombinasi duo gelandang yang ideal bagi Persib.
"Karena kami masih dalam proses membangun kekuatan di lini tengah setelah di awal musim kami kehilangan dua pemain di pusat permainan tim. Dan sejauh ini, lini tengah mulai menunjukkan kekuatannya," kata Alberts.
Pola yang berulang
Moncernya performa Klok dan Rashid bersama Persib, memunculkan catatan menarik dari performa Persib di awal musim, dalam dua tahun terakhir.
Sebab, tampak ada pola yang berulang, yakni dalam dua musim beruntun ada dua pemain anyar Persib yang bisa langsung mengambil panggung dalam pertandingan.
Baca juga: Kalah dari Persib, Widodo CP Tetap Apresiasi Kerja Keras Pemain
Pada musim lalu, ada Geoffrey Castillion dan Wander Luiz yang bisa menunjukkan performa impresif dalam performa awalnya bersama Maung Bandung.
Kedua penyerang tersebut tampil solid di lini depan Persib. Mereka menyumbang enam dari total tujuh gol yang dicetak Pangeran Biru dalam tiga laga yang dilakoni pada musim 2020.
Wander Luiz menjadi penyumbang gol terbanyak dengan empat gol, sedangkan Castillion membukukan dua gol.
Adapun satu gol lainnya didapatkan Persib melalui gol bunuh diri Syaiful Indra Cahya, saat Persib mengalahkan Arema FC dengan skor 2-1 di laga pekan kedua.