"Dia tidak memiliki masalah dengan permainan saya dan tidak juga memberi saya jawaban. Saya datang terlambat dua minggu karena Covid-19. Setelah tiba, saya berlatih sedikit demi sedikit untuk mempersiapkan diri."
"Beberapa hari berlalu dan pelatih tidak pernah datang untuk berbicara soal rencana sepanjang musim, tentang saya atau untuk membicarakan apa pun. Itu aneh."
"Ada satu titik di mana saya bermain lebih sedikit. Itu membunuh kepercayaan diri saya karena tidak ada komunikasi dengan dia. Pelatih adalah orang yang menentukan siapa yang bermain atau tidak, tetapi ada berbagai cara untuk mengatakannya," ucap Pjanic.
"Saya bisa menerima segalanya, tetapi saya ingin diberitahu sesuatu secara langsung. Bukan seolah-olah saya berusia 15 tahun," tutur Miralem Pjanic.
Baca juga: Griezmann Dicemooh Fans Barcelona, Koeman Pasang Badan
Meski demikian, Miralem Pjanic mengaku tidak pernah menyesal pindah ke Barcelona.
Dia tahu bahwa dirinya punya kemampuan untuk membela tim-tim besar layaknya Barca, tetapi dia hanya tak diberi kesempatan.
"Tidak pernah menyesal. Hal-hal terjadi dalam hidup dan saya selalu berjuang sepanjang karier saya," katanya.
"Saya ambisius, kompetitif, dan saya telah mencapai level permainan Barcelona dan Juventus. Saya tahu bisa bermain untuk tim-tim itu, saya hanya tidak diberi kesempatan," tutur Miralem Pjanic.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.