Para pemain yang baru mendapatkan dosis pertama terpaksa harus menunggu sampai mendapatkan dosis kedua.
“Kalau satu kali (vaksin) belum bisa, itu sudah menjadi instruksi Mendagri (Menteri Dalam Negeri) yang tidak bisa ditawar.”
“Jadi yang vaksin satu kali sementara kembali lagi, kecuali nanti ada akselerasi pemerintah daerahnya bisa vaksin, ya nanti bisa main dan akan divalidasi paspornya sebagai bukti vaksin. Namun, kalau masih satu kali tidak bisa,” tegasnya.
Baca juga: Penyegaran Wasit Liga 1 2021 Tak Berhubungan Kontroversi 3 Laga Awal
Kabar baiknya, klub dan pemain memiliki kesadaranan yang baik dalam memahami regulasi ini. Sehingga, saat ini tingkat vaksinasi pemain peserta Liga 1 sudah hampir mencapai 100 persen.
“Kalau yang belum vaksinasi kedua dalam presentasi sedikit sekali. Saya bisa menyebut 1-2 persen. Sedikit, sedikit sekali yang belum,” ujar Akhmad Hadian Lukita.
“Mudah-mudahan ada bantuan karena kami komunikasi dengan Kemenkes agar ada percepatan atau segera bisa dapat fasilitas vaksin,” ujarnya lagi.
Sudjarno menambahkan hingga saat ini federasi masih mengikat kerjasama dengan Kadin (Kamar Dagang dan Industri) untuk menuntaskan vaksinasi 2 tahap di Liga 1.
Sementara, temuan 1-2 persen yang sudah dijabarkan oleh Akhmad Hadian Lukita merupakan faktor eksternal.
“Kenapa masih ada 1-2 persen yang belum vaksin? Karena misal punya surat keterangan dokter dia tidak boleh vaksin. Pemain yang bersangkutan tidak boleh vaksin tapi aturan kita harus vaksin 2 kali. Nah, nanti aturan-aturan itu akan dikomunikasikan,” kata Sudjarno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.