Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 18/08/2021, 22:00 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Mulai musim ini, bersama dengan Badan Pembangunan Rwanda (RDB), klub Premier League Arsenal mengajak lebih banyak orang tandang ke Rwanda di Afrika.

"Kami memperpanjang kembali kerja sama untuk empat tahun ke depan mulai musim 2021-2022," kata pernyataan pihak manajemen Arsenal, pekan lalu.

Baca juga: Selain Arsenal, Klub Ini Juga Mengajak Jelong-jelong ke Rwanda

Tulisan "Visit Rwanda" akan terpampang di lengan kiri jersey klub berjulukan The Gunners.

Kubaha, gorila jantan dewasa sedang mengawasi anak gorila yatim piatu yang ia rawat. sciencemag Kubaha, gorila jantan dewasa sedang mengawasi anak gorila yatim piatu yang ia rawat.

Gegara kerja sama sepanjang empat tahun ini, akan ada uang hingga Rp 792 miliar mengalir ke pundi Arsenal.

Setiap tahunnya, pada masa kerja sama itu, Arsenal mengantongi uang hingga Rp 198 miliar.

Kerja sama Arsenal dengan RDB kali pertama terjalin pada 2018.

ibukota Rwanda, Kigali.Shutterstock ibukota Rwanda, Kigali.

Kala itu, RDB menjadi sponsor lengan kiri jersey Arsenal.

Pada tahun itu pula, RDB adalah pengiklan pertama di lengan kiri jersey Arsenal.

Pada periode 2018-2021, total uang yang masuk ke Arsenal dari kolaborasi itu adalah Rp 549 miliar.

Dian Fossey bersama Puck, seekor gorila gunung, di Taman Nasional Gunung Api, Rwanda. (Dian Fossey Gorilla Fund International/gorillafund.org) Dian Fossey bersama Puck, seekor gorila gunung, di Taman Nasional Gunung Api, Rwanda. (Dian Fossey Gorilla Fund International/gorillafund.org)

Selain dengan Arsenal, kemitraan RDB juga terjadi di Ligue 1.

Sejak 2019, RDB bergandengan tangan dengan Paris Saint-Germain (PSG) berdurasi tiga tahun.

Tulisan "Visit Rwanda" ada di pakaian latihan PSG.

Seorang warga memegang lilin dan mengikuti doa bersama dalam malam peringatan 25 tahun genosida Rwanda di Stadion Amahoro, Kigali, Rwanda, Minggu (7/4/2019). Seperempat abad setelah sejarah kelam itu, kini perekonomian Rwanda sudah jauh membaik dan pada 2016 ditetapkan menjadi negeri kedua terbaik di Afrika sebagai tujuan bisnis.AFP PHOTO/YASUYOSHI CHIBA Seorang warga memegang lilin dan mengikuti doa bersama dalam malam peringatan 25 tahun genosida Rwanda di Stadion Amahoro, Kigali, Rwanda, Minggu (7/4/2019). Seperempat abad setelah sejarah kelam itu, kini perekonomian Rwanda sudah jauh membaik dan pada 2016 ditetapkan menjadi negeri kedua terbaik di Afrika sebagai tujuan bisnis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+