Gomez berusaha mencari jalan damai. Dia mengaku salah dan meminta maaf kepada sang pelatih, tetapi inisiatifnya itu tidak direspons baik oleh Gasperini.
Hal itulah yang membuat Papu Gomez mantap meninggalkan Atalanta.
“Pada saat itu saya menyadari bahwa saya akan diganti di babak pertama dan itulah yang terjadi. Namun di ruang ganti, dia melewati batas dan mencoba menyerang saya secara fisik (memukul). Itu tak bisa ditoleransi," katanya.
“Keesokan harinya ada pertemuan dengan seluruh tim. Saya meminta maaf kepada pelatih dan rekan tim saya atas insiden itu, tetapi saya belum menerima permintaan maaf apa pun," imbuh pemain timnas Argentina itu.
“Bagaimana saya harus memahami ini? Apakah saya salah dan dia melakukan sesuatu yang benar? Semuanya dimulai dari sana. Setelah beberapa hari, saya mengatakan kepada Presiden bahwa saya tidak ingin lagi bekerja dengan Gasperini di Atalanta," ujarnya.
Baca juga: Demi Kembalikan Kejayaan, Liga Italia Bakal Kurangi Jumlah Peserta Jadi 18 Tim
Permintaan Papu Gomez dikabulkan Presiden Atalanta Antonio Percassi.
Namun, Atalanta tak mau melepas Gomez ke sesama tim Serie A karena khawatir rival menjadi bertambah kuat. Gomez akhirnya dilepas ke Sevilla pada bursa transfer Januari 2021.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.