KOMPAS.com - Pergelaran LaLiga, kasta tertinggi Liga Spanyol, musim 2021-2022, bakal berlangsung mulai Sabtu (14/8/2021) dini hari WIB.
Bagi para penikmat Liga Spanyol, hal ini tentu menjadi kabar baik. Namun, di samping itu, mereka harus menerima kenyataan yang terbilang mengejutkan.
Sebab, sosok megabintang yang mulai merumput di Liga Spanyol sejak musim 2004-2005, Lionel Messi, telah pergi dari Barcelona.
Lionel Messi hijrah ke Ligue 1, kasta Liga Perancis, dan bergabung dengan klub raksasa Ibu Kota, Paris Saint-Germain (PSG).
Baca juga: Gabung PSG, Messi Bangga Bisa Main Bersama Bintang Incaran Barcelona
Artinya, LaLiga kini harus kehilangan salah satu ikon sepak bola yang telah menarik banyak penggemar dalam belasan tahun terakhir.
Lalu, untuk kali pertama sejak 17 tahun silam, pergelaran Liga Spanyol akan berjalan tanpa kehadiran Lionel Messi.
Situasi ini kemudian membangkitkan memori di masa lalu, ketika kali terakhir LaLiga berjalan tanpa kehadiran Messi, yakni pada musim 2003-2004.
Marca menulis, pada musim 2003-2004, Lionel Messi belum mendapat kesempatan tampil bersama skuad utama Blaugrana, julukan Barcelona.
Baca juga: Kilas Balik Debut Messi di Barcelona: Disaksikan Para Legenda, Pochettino Jadi Lawan
Sementara itu, skuad utama Barcelona masih memiliki tim fenomenal dengan sederet pemain kenamaan seperti Carles Puyol, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, hingga Ronaldinho.
Kendati memiliki sejumlah bintang, Barcelona bukanlah tim yang mendominasi LaLiga musim 2003-2004.
Di bawah asuhan Frank Rijkaard, Barcelona ketika itu kalah dari Valencia dalam persaingan Liga Spanyol.
Barcelona finis di peringkat kedua dengan koleksi 72 poin dari 38 laga. Mereka tertinggal lima angka dari Valencia yang keluar sebagai juara setelah menduduki posisi pertama.
Di bawah Valencia dan Barcelona juga terdapat beberapa tim yang bersaing ketat yaitu Deportivo La Coruna (71 poin) dan Real Madrid (70 poin).
Baca juga: Ronaldinho Girang Lihat Lionel Messi dan Sergio Ramos Satu Tim di PSG
Selain menjadi juara Liga Spanyol, Valencia yang ketika itu ditukangi oleh Rafael Benitez juga berhasil menjuarai Piala UEFA (kini bernama Liga Europa).
Hal tersebut melengkapi pencapaian spektakuler Valencia pada musim 2003-2004.