Ada yang Ragu Lionel Messi Bisa Sukses di PSG

KOMPAS.com - Meski telah bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) yang bertabur bintang, Lionel Messi diragukan bisa sukses di sana.

Lionel Messi memilih PSG sebagai pelabuhan barunya setelah gagal melanjutkan kariernya di Barcelona.

Messi secara resmi menjadi anggota baru Les Parisiens pada Selasa (10/8/2021) atau Rabu dini hari WIB.

Pemain berkebangsaan Argentina itu menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan opsi perpanjangan satu musim hingga 2024.

Baca juga: Diminta Main di Ligue 1 untuk Melawan Messi, Begini Jawaban Ronaldo

Kedatangan La Pulga semakin menyempurnakan skuad bintang lima PSG.

Sebelum mendaratkan Messi, PSG lebih dulu mengamankan jasa Gianluigi Donnaruma, Georginio Wijnaldum, Achraf Hakimi, dan Sergio Ramos.

Belum lagi keberadaan Neymar dan Kylian Mbappe, semakin menegaskan bahwa PSG adalah Los Galacticos baru.

Dengan kondisi skuad PSG yang mewah, bisa dibilang Messi bakal lebih mudah memenagi gelar.

Baca juga: Bersatu di PSG, Sergio Ramos Ajak Lionel Messi Tinggal di Rumahnya

Dalam konferensi pers perdananya sebagai pemain baru PSG, pemain 34 tahun itu ingin menggondol trofi Liga Champions.

Target Messi cukup realistis, tetapi ada satu sosok yang meragukannya bisa sukses bersama klub barunya itu.

Sosok tersebut adalah mantan kiper timnas Jerman yang saat ini menjabat sebagai CEO Bayern Muenchen, Oliver Kahn.

Kahn menyiratkan bahwa skuad PSG yang berisikan bintang-bintang besar, termasuk Messi, belum tentu meraih gelar jika tak ada harmonisasi dalam mencapai tujuan.

Baca juga: Lawan Jadi Kawan, Sergio Ramos Antusias Sambut Lionel Messi di PSG

"Mereka memiliki skuad yang menarik sekarang jika Anda melihat semua nama," kata Kahn, sebagaimana dikutip dari Abendzeitung Muenchen, Kamis (12/8/2021).

"Pertanyaannya adalah apakah itu akan berhasil? Akankah mereka semua selaras satu sama lain pada akhirnya?" imbuh pengoleksi delapan gelar Bundesliga bersama Bayern itu.

"Saya menghargai semua pemain yang bermain untuk Paris Saint-Germain, tetapi harus dilihat apakah semuanya akan bersatu? Apakah mereka akan berhasil bekerja sebagai sebuah tim?" kata Kahn mengakhiri.