KOMPAS.com - Kepala Eksekutif Badan Anti Doping Amerika Serikat, Travis Tygart, curiga para atlet Rusia dalam kondisi "tak bersih" atau tengah memakai doping di Olimpiade Tokyo 2020.
Para atlet Rusia tampil di Olimpiade Tokyo 2020 dengan tidak membawa nama negara mereka.
Mereka berkompetisi di bawah nama ROC yang merupakan singkatan dari Russian Olympic Committe atau Komite Olimpiade Rusia.
Hal tersebut terjadi akibat regulasi tak mengizinkan partisipasi para atlet Rusia di Olimpiade menyusul skandal doping.
Rusia dijatuhi hukuman larangan tampil selama empat tahun di semua kompetisi internasional, termasuk Olimpiade, dari Agensi Anti Doping Dunia (WADA) pada tahun 2019.
Baca juga: Debut di Olimpiade dan Langsung Masuk Final, Apriyani Masih Tak Percaya
Hukuman datang karena inkonsistensi data yang diambil WADA pada Januari 2019 dari sebuah lab di Moskow, yang kabarnya menjadi pusat jaringan doping yang disponsori negara.
WADA akhirnya menjatuhi sanksi setelah Agensi Anti Doping Rusia gagal bekerjasama penuh dalam penyelidikan ini.
Akan tetapi, Pengadilan Arbitrase Olahraga memangkas hukuman terhadap Rusia menjadi hanya dua tahun setelah negara tersebut mengajukan banding pada 2020.
Setelah banding berhasil dilakukan, larangan tersebut akan berakhir pada 16 Desember 2022 mendatang.
Hingga tanggal tersebut, atlet Rusia tak boleh bertanding di bawah bendera, nama, atau lagu kebangsaan mereka termasuk di Olimpiade Tokyo 2020.
Baca juga: Hasil Olimpiade Tokyo - Tak Lolos Kualifikasi, Langkah Vidya Rafika Terhenti
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.