KOMPAS.com - Pergelaran Olimpiade Tokyo 2020 seolah menghipnotis setiap mata para pencinta olahraga yang menyaksikan keseruannya.
Sejak dimulai dengan rangkaian pertandingan sepak bola dan softball pada Rabu (21/7/2021) atau dua hari sebelum upacara pembukaan, Olimpiade Tokyo 2020 telah melahirkan banyak kejutan dan drama.
Setelah upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 digelar pada Jumat (23/7/2021), keseruan pesta olahraga empat tahunan itu pun semakin terasa, apalagi seusai kontingen Indonesia berhasil meraih medali pertama lewat atlet angkat besi Windy Cantika Aisah.
Windy Cantika Aisah sukses mempersembahkan medali perunggu di kelas 49 kg putri pada Sabtu (24/7/2021) siang WIB.
Baca juga: Dada Berdetak Kencang Lalu Berlinang Air Mata Melihat Kesuksesan Windy Cantika
Prestasi memukau yang diukir Windy Cantika Aisah kemudian dilengkapi dengan sederet kemenangan dari cabang olahraga bulu tangkis.
Tak hanya itu, cabang olahraga panahan pun turut membangkitkan euphoria setelah wakil di nomor beregu campuran, Riau Ega Agatha/Diananda Choirunisa, sukses mengalahkan Amerika Serikat pada babak 16 besar.
Namun sayang, langkah mereka harus terhenti di perempat final seusai takluk dari pasangan Turki.
Terlepas dari setiap hasil yang diraih wakil Indonesia, Olimpiade Tokyo 2020 sejauh ini telah berhasil mengobati kerinduan terhadap pergelaran kompetisi olahraga di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Rekap Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo, Indonesia Tanpa Cela di Hari Pertama
Akan tetapi, di balik itu semua, ada satu hal yang mungkin tak bisa disingkirkan dari ingatan.
Saat pergelaran Olimpiade yang sempat tertunda satu tahun akibat pandemi Covid-19 bisa terlaksana, liga sepak bola di Indonesia tak kunjung membunyikan peluit kick-off.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.