Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hend Zaza, Atlet Termuda Olimpiade Tokyo 2020 yang Berusia 12 Tahun

Kompas.com - 23/07/2021, 16:40 WIB
Celvin Moniaga Sipahutar,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ajang pesta olahraga multicabang atau Olimpiade kerap menjadi panggung kehebatan anak-anak muda berbakat dalam sejarahnya.

Kali ini, pada edisi yang berlangsung di Tokyo, tren tersebut kembali berlanjut dengan keajaiban remaja berusia 12 tahun, Hend Zaza, yang melakoni debut di Olimpiade.

Hend Zaza merupakan atlet tenis meja belia yang berasal dari Suriah. Dia menjadi salah satu atlet termuda sepanjang sejarah Olimpiade.

Atlet muda tersebut mendapatkan tiket ke Olimpiade Tokyo seusai mengalahkan Mariana Shakian dari Lebanon di final Kualifikasi Zona Asia Barat pada Februari 2020.

Pencapaian itu luar biasa, mengingat Hend Zaza masih berusia 11 tahun saat itu, sedangkan Mariana Shakian telah menginjak 42 tahun.

Baca juga: Atlet Termuda dan Tertua Olimpiade Tokyo 2020, Bocah SMP Lawan Nenek 3 Cucu

Dia mulai bermain pada usia sangat muda, yaitu lima tahun. Adapun Hend Zaza sudah aktif berkompetisi sejak 2016.

Selama mengikuti kompetisi, Hend Zaza telah memenangi gelar nasional di semua tingkatan, termasuk di level senior.

Kini, Hend Zaza akan berjuang untuk berprestasi dalam debutnya di Olimpiade.

"Ini adalah hadiah untuk negara saya, orangtua saya, dan semua teman saya," kata Zaza dikutip dari Marca, Kamis (23/7/2021).

Sebagian besar masa kecil Hend Zaza ditandai dengan perang saudara di Suriah yang telah berlangsung lebih dari satu dekade lalu.

Perang saudara membuat pemadaman listrik sering terjadi sehingga sesi latihan Hend Zaza kerap ditunda.

Hal ini tak terlepas karena dia berlatih di dalam ruangan. Ruang tempat dia berlatih pun hanya diisi dengan empat meja seadanya.

Melansir dari The Guardian, kondisi juga membuat Zaza hanya hanya bisa bermain dalam dua atau tiga pertandingan eksternal dalam setahun.

Namun, semua hal tersebut tidak mengurangi keinginannya untuk menjadi atlet tenis meja dan mempersembahkan medali untuk negaranya di Olimpiade.

Baca juga: Badminton Olimpiade Tokyo - Greysia/Apriyani Siap Tempur, Pantang Ulangi Kesalahan

Sementara itu, potensi Hend Zaza sudah memikat mata dunia. Dia begitu banyak mendapat pujian, salah satunya dari eks pelatih tenis meja dari Jerman, Eva Jeler.

"Saya sangat jarang melihat pemain seusia ini bermain dengan gembira dan berlatih dengan intensitas seperti Zaza," kata Eva Jeler.

"Dia tidak pernah berjalan untuk mengambil bola, dia berlari. Meski tentu saja tekniknya perlu dan masih perlu ditingkatkan, tekad, ketahanan, dan kemauannya untuk bermain dan menang menjadi jaminan untuk kesuksesan pada masa depan," tuturnya.

Hend Zaza menjadi atlet kedua Suriah yang berkompetisi dalam cabor tenis meja di Olimpiade setelah Heba Allejji.

Namun, gadis penggemar Harry Potter ini adalah atlet Suriah pertama yang lolos ke Olimpiade melalui rute konvensional.

Adapun Heba Allejji menjadi atlet putri undangan saat tampil di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

Sports
Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Sports
Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com