"Klub tetap bisa berlatih, tetap bermain. Semua juga harus tetap mengikuti protokol kesehatan dan prosedur keselamatan," sambung dia.
Sebelumnya, Alberts optimistis kompetisi bisa digelar sesuai rencana, karena kesuksesan penyelenggaraan Piala Menpora 2021. Apalagi, pihak kepolisian juga sudah menerbitkan izin digelarnya Liga 1 2021.
Akan tetapi, sekali lagi, harapan tersebut pupus karena lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir. Alberts pun tak habis pikir kenapa hal itu bisa terjadi.
"Kami sudah melakukan semuanya supaya bisa bermain (di liga) lagi. Kami bermain di Piala Menpora. Karena turnamen itu untuk mendapat izin kepolisian dan itu sampai sekarang belum terjadi. Jadi pertanyaan besarnya adalah kenapa kami belum bisa bermain di liga?," tutur Alberts.
Alberts menyadari, Covid-19 bisa menyerang siapapun, tidak terkecuali atlet atau pesepakbola. Namun dalam situasi ini, semua pihak harus bisa berdamai dengan kenyataan.
Disiplin dalam menjalani prokes yang ketat adalah upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari penyebaran virus corona. Alberts, yakin para atlet atau pesepakbola disiplin dalam menerapkan aturan untuk menjaga kesehatannya.
"Negara lain sudah mengambil tindakan untuk menangani ini, olahraga profesional masih bisa berlangsung meski ada covid. Memang benar orang-orang bisa terpapar, karena covid masih ada disana," kata Alberts.
"Orang masih bisa terpapar meskipun sudah melakukan segala macam upaya untuk melindungi diri dan tim. Tapi semua harus menghadapinya, ini bagian dari situasi yang harus diterima," ucap pelatih 66 tahun itu.
"Sebagai atlet profesional dan orang yang berkecimpung di olahraga, kami paham apa yang dibutuhkan, disiplin dan mengukur kesehatan," sambung dia.
Alberts berharap, segera ada titik terang soal kompetisi. Sebab, bila situasinya terus seperti ini maka akan berdampak buruk bagi perkembangan sepak bola Indonesia.
Tidak hanya soal prestasi atau pencapaian timnas di ajang internasional, namun juga psikologis dari para pelaku sepak bola Indonesia.
"Orang-orang juga kembali kehilangan harapannya, kami orang-orang yang harus menderita, orang-orang yang hidup dari sepakbola dan punya tugas menghibur jutaan masyarakat. Mereka yang membuat industri olahraga ini," tegas Alberts.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.