Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legenda Jerman Anggap Inggris Layak Kalah di Piala Eropa karena Suporternya Arogan

Kompas.com - 15/07/2021, 21:40 WIB
Farahdilla Puspa,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

Sumber Daily Mail


KOMPAS.com - Legenda timnas Jerman, Lothar Matthaeus, menyoroti arogansi suporter Inggris selama gelaran Euro 2020.

Para penggemar Inggris beberapa kali melakukan aksi tak sportif saat mendukung pasukan The Three Lions.

Salah satunya insiden laser yang diarahkan ke wajah kiper Denmark, Kasper Schmeichel.

Momen itu terjadi pada pertandingan semifinal antara Inggris dan Denmark di Stadion Wembley, Sabtu (7/7/2021) waktu lokal.

Fans timnas Inggris menyorot wajah Kasper Schmeichel saat proses penalti Harry Kane pada babak pertama babak tambahan waktu.

Baca juga: Blunder Inggris di Final Euro 2020: Tiru Catenaccio Italia

Kasper Schmeickel tetap bisa menjaga fokusnya dan menepis tendangan penalti Kane. Namun, bola rebound segera disambar Kane yang langsung menceploskannya ke gawang Schmeichel.

Gol Kane tersebut pada akhirnya memastikan kemenangan 2-1 Inggris atas Denmark dan melaju di final.

Sayang bagi Inggris, mimpi meraih trofi Euro 2020 kandas setelah kalah dari Italia lewat adu penalti di partai puncak.

Selain itu, fans Inggris juga melecehkan lagu kebangsaan negara-negara lawan dan bahkan menghina para pemain mereka sendiri yang turun ke satu lutut setiap jelang kick-off untuk memprotes rasialisme yang masih marak terjadi di dunia.

Fans Inggris juga membuat rusuh final Piala Eropa dengan menerobos masuk ke ring dalam Stadion Wembley dan beberapa bahkan berkelahi di antara mereka sendiri.

Suporter Inggris menendang dan berdiri di atas tong sampah Piccadilly Circus, London, setelah timnas Inggris kalah melawan Italia dalam final Euro 2020 di Stadion Wembley, Minggu (11/7/2021).PA/VICTORIA JONES via AP Suporter Inggris menendang dan berdiri di atas tong sampah Piccadilly Circus, London, setelah timnas Inggris kalah melawan Italia dalam final Euro 2020 di Stadion Wembley, Minggu (11/7/2021).

Alhasil, Lothar Matthaeus tak begitu bersimpati dengan kekalahan timnas Inggris di final Piala Eropa. Dia beranggapan bahwa Inggris layak merasakan trauma penalti karena sikap arogan suporter mereka.

"Fans Inggris memusuhi gadis kecil yang menggunakan jersey Jerman. Mereka bersiul-siul saat lagu kebangsaan lawan diputar," kata Matthaus kepada SportBild, dilansir dari Daily Mail.

"Kiper Denmark Kasper Schmeichel disorot dengan laser saat penalti yang terjadi akibat diving Raheem Sterling untuk lolos ke semifinal."

Ia juga menyinggung soal pelecehan rasialis yang menimpa Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka setelah ketiganya gagal menuntaskan penalti pada babak adu penalti di final.

"Ditambah perlakuan rasial terhadap pemain mereka sendiri setelah final. Orang-orang Inggris yang terhormat, itu adalah perilaku tak sportif yang tidak ingin kami lihat lagi."

Baca juga: Ayah Maguire Jadi Korban Kerusuhan di Wembley Jelang Final Euro 2020

"Jadi, maaf untuk para pemain, tetapi Anda pantas mendapatkan trauma adu penalti usai kalah di final," ujar Lothar Matthaus.

Adapun komentar Matthaus soal gadis kecil berseragam timnas Jerman berkaitan dengan seorang anak perempuan yang menangis di Wembley usai Jerman kalah 0-2 dari Inggris pada babak 16 besar.

Gambar anak kecil itu lalu tersebar luas di media sosial dan ditambahkan komentar-komentar kasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Liga 1: Gol Victor Bikin PSM Vs Borneo FC 1-1, Madura United Vs PSS Seri

Hasil Liga 1: Gol Victor Bikin PSM Vs Borneo FC 1-1, Madura United Vs PSS Seri

Liga Indonesia
Pengamat Tanah Air Soal Nilai Plus dan PR bagi Timnas Indonesia

Pengamat Tanah Air Soal Nilai Plus dan PR bagi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
David da Silva Mogok Latihan dan Bertanding, Masalah Sensitif dengan Persib

David da Silva Mogok Latihan dan Bertanding, Masalah Sensitif dengan Persib

Liga Indonesia
Persija Kembali Main di Jakarta Saat Jamu Persis di SUGBK

Persija Kembali Main di Jakarta Saat Jamu Persis di SUGBK

Liga Indonesia
Jawaban soal Kans Nathan Dipanggil STY ke Timnas U23 Indonesia

Jawaban soal Kans Nathan Dipanggil STY ke Timnas U23 Indonesia

Liga Indonesia
Saat Shin Tae-yong Merasa Tak Enak Hati Usai Troussier Dipecat Vietnam...

Saat Shin Tae-yong Merasa Tak Enak Hati Usai Troussier Dipecat Vietnam...

Internasional
Liverpool Mundur dari Perburuan Alonso, Ada 2 Kandidat Pengganti Klopp

Liverpool Mundur dari Perburuan Alonso, Ada 2 Kandidat Pengganti Klopp

Liga Inggris
Keputusan Sudah Diambil, Xabi Alonso Satu Musim Lagi di Leverkusen

Keputusan Sudah Diambil, Xabi Alonso Satu Musim Lagi di Leverkusen

Bundesliga
Link Live Streaming Laga Liga 1 Malam Ini, PSM Makassar Vs Borneo FC

Link Live Streaming Laga Liga 1 Malam Ini, PSM Makassar Vs Borneo FC

Liga Lain
Man City Vs Arsenal: Meriam ke Kandang Macan, City 38 Laga Tak Terkalahkan

Man City Vs Arsenal: Meriam ke Kandang Macan, City 38 Laga Tak Terkalahkan

Liga Inggris
PSM Vs Borneo FC, Catatan Gemilang Tim Tamu Bikin Tavares Sulit Menutup Mata

PSM Vs Borneo FC, Catatan Gemilang Tim Tamu Bikin Tavares Sulit Menutup Mata

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Timnas Indonesia
Sorotan Media Korea Selatan ke 'Magis Shin Tae-yong' Bersama Timnas Indonesia

Sorotan Media Korea Selatan ke "Magis Shin Tae-yong" Bersama Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Internasional
Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Olahraga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com