¡CONFIRMADO: DIJO'KIRICOCHO'! Chiellini le aseguró a @askomartin que utilizó la famosa maldición identificada con Estudiantes para que Inglaterra erre el último penal. pic.twitter.com/XxR9r8lV95
— ESPN Argentina (@ESPNArgentina) July 12, 2021
Usut punya usut, ekspresi kiricocho berasal dari kancah sepak bola Argentina.
Mengutip dari RMC Sport, kisah bermula saat Carlos Bilardo, pelatih legendaris Argentina pemenang Piala Dunia 1986, masih membesut Estudiantes pada 1982.
Pada masa itu, ada satu suporter Estudiantes yang dianggap membawa sial. Namanya? Kiricocho!
Tiap kali dia menghadiri sesi latihan Estudiantes, ada saja pemain yang cedera.
Ce moment où tu remportes l'#EURO2020 ????????????#ITA pic.twitter.com/XLKWvs367Z
— EURO 2020 ???????? (@EURO2020FR) July 11, 2021
Bilardo tak lantas mengusir Kiricocho. Sang pelatih justru memanfaatkan si suporter pembawa sial untuk menyambut tiap lawan yang akan dihadapi Estudiantes.
Percaya tidak percaya, hasilnya ajaib. Estudiantes musim itu juara dan hanya kalah sekali dari Boca Juniors, satu-satunya tim yang tak bisa didekati oleh si Kiricocho.
Sejak itulah mitos menyebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk Eropa. Kata kiricocho lantas dianggap seperti mantra yang bisa menyebar kutukan berupa nasib sial untuk tim lawan.
Bek Spanyol saat juara Piala Dunia 2010, Joan Capdevilla, juga pernah meneriakkan kiricocho pada partai final kontra Belanda.
“Saya hanya sekali menyebut kata itu saat Iker (Casillas) melakukan penyelamatan terkenalnya terhadap tendangan Arjen Robben,” ujar Capdevilla kepada Movistar Plus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.