Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangganya Mancini Ukir Tinta Emas dalam Sejarah Sepak Bola Italia

Kompas.com - 13/07/2021, 05:40 WIB
Farahdilla Puspa,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Euforia kemenangan timnas Italia usai menjadi juara Euro 2020 belum surut. Begitu pun dengan sang pelatih, Roberto Mancini.

Italia akhirnya kembali merasakan gelar Piala Eropa atau Euro setelah 53 tahun lalu atau saat pertama kali menjadi juara di turnamen itu pada 1968.

Kepastian Italia menjadi juara Euro 2020 didapat usai mengalahkan Inggris lewat adu penalti pada laga final di Stadion Wembley, Minggu (11/7/2021) waktu lokal.

Giorgio Chiellini dkk pun sudah ditunggu beberapa agenda penting setibanya di Italia. Salah satunya adalah pertemuan dengan Presiden Italia, Sergio Mattarella, di Quirinale Palace.

Baca juga: Mancini Juara Euro 2020: Trofi untuk Sampdoria dan Paolo Mantovani

Di hadapan Presiden Italia, Roberto Mancini, sekali lagi mengungkapkan kebahagiaannya. Dia bangga bisa mengukir tinta emas dalam sejarah sepak bola Italia.

"Kami bangga berada di sini, di Quirinale. Terima kasih kepada Presiden karena telah menjadi penggemar pertama kami, bersama dengan banyak orang Italia yang mendukung kami di London, Muenchen, Florence, dan Roma," kata Mancini dilansir dari Football Italia.

"Negara ini akhirnya merayakan (juara) lagi. Kami puas bahwa kami dapat menulis salah satu halaman terindah dalam sejarah sepak bola kami."

Roberto Mancini juga mendedikasikan gelar juara Euro 2020 untuk rakyat Italia. Pada kesempatan yang sama, Mancini tak lupa memberikan apresiasi kepada petenis Matteo Berrettini.

Matteo Berrettini mengukir sejarah sebagai petenis Italia pertama yang melaju ke final tunggal putra Wimbledon 2021.

Partai final turnamen Grand Slam itu pun digelar beberapa jam sebelum laga pamungkas Euro 2020.

Sayang bagi Berrettini, dirinya gagal meraih juara usai dikalahkan petenis nomor satu dunia sekaligus juara bertahan, Novak Djokovic.

Baca juga: Legenda Italia Ejek Trofi Piala Dunia 1966 Inggris Sudah Karatan

"Kami mendedikasikan kemenangan ini untuk Italia. Selamat untuk Matteo Berrettini, kami menderita bersamanya. Kami yakin dia akan kembali untuk menang di Wimbledon," ujar Mancini.

Sebelumnya, Matteo Berrettini mengungkapkan bahwa keberhasilan Italia menjuarai Euro 2020 menjadi obat kecewanya yang kalah di final Wimbledon 2021. 

"Kesuksesan ini (Italia juara Euro 2020) membayar kepahitan atas kekalahan saya di Wimbledon," kata Berrettini dilansir dari La Gazzetta dello Sport.

"Saya sengaja datang ke stadion. Saya melihat pertandingan dari babak kedua. Sekarang ada Olimpiade, satu lagi tujuan besar dan mari kita lihat apa yang terjadi."

"Saat mereka mengambil penalti, saya lebih buruk daripada orangtua saya saat menonton di tribun Wimbledon," ujar Matteo Berrettini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Liga Spanyol
Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

Timnas Indonesia
Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

Liga Lain
Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Timnas Indonesia
Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Liga Indonesia
Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com